Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Wacana merger dua operator, PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) baru sebatas diskusi, termasuk dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Sedangkan untuk permohonan merger secara formal belum dilakukan.

“Ya bisa saja [terjadinya konsolidasi bisnis antara XL Axiata - Smartfren] tapi ya belum ada permohonan formal, baru diskusi saja. Jadi saya belum bisa jawab,” kata Direktur Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Kominfo Denny Setiawan dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (13/11/2023).

Pengakuan Denny bahwa Kominfo telah bertemu dengan operator yang berencana merger sejalan dengan pernyataan Menkominfo, Budi Arie serta Dirjen IKP Kominfo Usman Kansong sebelumnya.

“Sudah ada pembicaraan mengenai merger. Mereka masing-masing sudah bicara dengan Menkominfo. Yang saya tahu, pihak Smartfren sudah ketemu dengan menkominfo, pihak satunya lagi juga sudah,” papar Usman.

Budi pada akhir minggu lalu juga menyatakan secara prinsip pemerintah memberi restu konsolidasi XL-Fren, terlebih akan menghadirkan efisiensi dalam bisnis bidang telekomunikasi. Hal yang turut mendorong percepatan transformasi digital.

“Saya pikir merger Smartfren dan XL akan lebih positif buat industri,” papar Budi Arie. “Ya itu tunggu saja, karena kan business-to-business, kalau B2B kita nggak campur lebih dalam. Biarkan mereka berbicara. Nanti saya pantau.”

Pun dengan Denny yang menyatakan konsolidasi bisnis operator menjadikan industri lebih sehat. “Sebenarnya bagaimana secara investasi lebih efisien, lebih sehat dan bisa memiliki daya upaya melakukan pembangunan lebih baik,” pungkas Denny.

(wep)

No more pages