Logo Bloomberg Technoz

Adapun saham-saham barang baku yang melaju pesat adalah, PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) meroket 9,09% ke posisi Rp480/saham, juga PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) melesat naik 7,54% ke posisi Rp1.070/saham dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) menguat 4,03% ke posisi Rp7.100/saham.

Senada, saham infrastruktur juga naik mendukung penguatan IHSG, PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) meroket 5,51% ke posisi Rp306/saham, PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU) melesat naik 3,92% ke posisi Rp53/saham. Serta, PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR) menguat 3,71% ke posisi Rp224/saham.

Sementara indeks saham LQ45 yang berisikan saham-saham unggulan justru melemah dan menetap di zona merah, dengan pelemahan 0,49 poin atau 0,06% ke posisi 901,21.

Saham-saham LQ45 yang bergerak pada teritori negatif antara lain, PT Bank Jago Tbk (ARTO) melemah 110 poin ke posisi Rp1.950/saham, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) turun 75 poin ke posisi Rp1.610/saham. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) terdepresiasi 90 poin ke posisi Rp2.910/saham, dan PT Astra International Tbk (ASII) drop 125 poin ke posisi Rp5.650/saham.

Senada, tren negatif juga terjadi pada saham LQ45 berikut, PT Barito Pacific Tbk (BRPT) drop 25 poin ke posisi Rp1.150/saham, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) melemah 200 poin ke posisi Rp10.375/saham. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 60 poinke posisi Rp3.530/saham.

Adapun pasar saham Asia bergerak menguat pada perdagangan sore hari ini. Indeks Hang Seng Hong Kong meroket 1,3%, indeks Shanghai Composite terapresiasi 0,25%, indeks Nikkei 225 naik 0,05% dan indeks Kospi turun 0,24%. Sementara itu, Dow Jones Index Future melemah 0,03%.

Sentimen pasar hari ini tertuju pada data inflasi Amerika Serikat di Oktober, yang akan terbit pada Selasa malam waktu setempat di mana konsensus ekonom memperkirakan Negeri Paman Sam itu akan mencatat inflasi 3,3% secara tahunan, melandai dari angka inflasi September sebelumnya 3,7%.

Sementara secara bulanan, inflasi Amerika pada Oktober diprakirakan hanya 0,1% lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya 0,4%. Adapun konsensus pasar juga memperkirakan, inflasi inti AS akan tercatat di angka 4,1% secara tahunan dan 0,3% secara bulanan.

Data inflasi ini menjadi sangat pivotal menentukan stance lanjutan kebijakan Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed), setelah dalam pernyataan pekan kemarin, Gubernur The Fed Jerome Powell telah menggoyahkan euforia pasar.

Sebelumnya Powell mengatakan bahwa Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) tidak akan ragu untuk memperketat kebijakan moneter jika diperlukan, dan perjuangan serta perjalanan melawan inflasi masih panjang.

Pada minggu yang sama, sejumlah pejabat tinggi Federal Reserve juga sudah mengeluarkan komentar Hawkish untuk menjaga agar ekspektasi penurunan suku bunga tidak menjadi liar. 

(fad)

No more pages