Logo Bloomberg Technoz

Terutama setelah euforia pasar pekan lalu dipaksa berhenti pasca pernyataan bernada hawkish oleh Chairman The Fed Jerome Powell yang menyatakan tidak akan ragu-ragu mengerek bunga lagi bila inflasi masih terlihat belum memperlihatkan tanda-tanda jinak.

Inflasi AS

Amerika akan mengumumkan inflasi Oktober pada Selasa petang, pekan ini. Konsensus pasar yang dihimpun oleh Bloomberg memperkirakan inflasi Oktober AS akan naik 0,1% secara bulanan dengan inflasi inti juga naik 0,3% month-to-month.

Sementara inflasi tahunan diprediksi melambat ke 3,3% dari bulan sebelumnya di 3,7%. Adapun inflasi inti bulanan diprediksi di angka 4,1%, tidak bergerak dari bulan sebelumnya.

Bila perkiraan pasar terkait inflasi inti AS jadi kenyataan, maka itu akan menjadi bulan ketiga berturut-turut di mana inflasi inti naik 0,3%. Sementara bila dibandingkan Oktober 2022, inflasi inti diperkirakan naik 4,1%. 

Angka itu akan menyamai kenaikan inflasi tahunan pada September dan menghentikan perlambatan inflasi yang telah berlangsung selama enam bulan terakhir. 

Jadi, meskipun ada kemajuan besar penurunan inflasi, akan tetapi tingkatannya masih tetap tinggi dan berada di atas target The Fed.

Ini yang dianggap menjadi sumber kegelisahan The Fed yang melihat penaklukkan inflasi masih jauh dari selesai, sehingga Powell menyatakan dengan gamblang sebuah kalimat yang membuyarkan 'pesta' di pasar pekan lalu.

"Jika diperlukan pengetatan kebijakan lebih lanjut, kami tidak ragu melakukannya. Namun, kami akan terus bergerak hati-hati sehingga memungkinkan kami mengatasi risiko disesatkan oleh data beberapa bulan yang bagus dan risiko pengetatan berlebihan," kata Powell, Kamis pekan lalu.

(rui)

No more pages