Bloomberg Technoz, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa Anggaran Tahunan Bank Indonesia (ATBI) 2024 diperkirakan defisit sebesar Rp29,29 triliun. 

“Hal ini dipengaruhi oleh pengeluaran anggaran kebijakan yang meningkat termasuk kenaikan biaya operasional moneter,” tutur Perry dalam rapat kerja dengan Komisi XI di Kompleks Parlemen, Senin (13/11/2023).

Perry menambahkan, defisit anggaran itu juga terkait dengan beban kontribusi terhadap program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) atau burden sharing. 

Sebagai informasi, BI ikut membantu pemerintah dalam membiayai defisit fiskal selama masa pandemi Covid-19. Kebijakan ini dikenal sebagai burden sharing dan bukan kebijakan moneter yang konvensional.

“Sehingga anggaran kebijakan direncanakan defisit Rp38,98 triliun, karena biaya moneter, suku bunga yang memang perlu dipertahankan dan dengan itu beban yang kami kontribusikan ke pemerintah sesuai burden sharing juga akan meningkat,” kata Perry.