Kondisi tersebut membuat jumlah kematian pasien meningkat secara signifikan. Tedros mengatakan dunia sudah tak boleh diam saja melihat rumah sakit di Gaza kini tak lagi bisa menjadi tempat yang aman.
"Patut disayangkan, rumah sakit ini tidak lagi berfungsi sebagai rumah sakit," tulis Tedros.
"Dunia tidak bisa diam sementara rumah sakit, yang seharusnya menjadi tempat aman, berubah menjadi tempat kematian, kehancuran, dan keputusasaan. Gencatan senjata, sekarang!" tutupnya.
Sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDF) Daniel Hagari menuding rumah sakit-rumah sakit di Jalur Gaza dibangun di atas markas besar Hamas. Hal ini membuat pihaknya terus menyerang area rumah sakit.
Hamas telah membantah klaim Israel yang menyebutkan bahwa mereka menggunakan rumah sakit untuk melindungi jaringan militer bawah tanah. Mereka mengatakan klaim itu "tidak berdasar pada kenyataan."
Ezzat el-Reshiq, seorang pejabat Hamas, mengatakan bahwa Israel berupaya "membuka jalan bagi penargetan rumah sakit yang menampung ribuan orang terluka dan menampung lebih dari 40.000 pengungsi."
(del/ggq)