Logo Bloomberg Technoz

Smartphone baru seri 14 Xiaomi telah menerima lebih dari satu juta pesanan sejak peluncurannya pada akhir Oktober. Debut yang sukses dan menempatkannya pada urutan kedua smartphone asal China hanya dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya Huawei Technologies dengan Mate 60 Pro-nya turut mencatatkan hasil baik.

Huawei tidak terdaftar di bursa saham, namun para investor telah memborong saham-saham pemasoknya. Sentimen Huawei telah mendorong ledakan saham China senilai US$34 Miliar dalam laporan sebelumnya.

Saat saham Xiaomi melonjak karena pesanan seri 14 yang luar biasa, beberapa analis mengatakan saham ini siap untuk naik lebih tinggi lagi. Mobil listrik dan produk yang disebut sebagai "artificial intelligence of things”dipandang sebagai katalisator tambahan yang potensial.

Performa Xiaomi dibandingkan indeks dan saham Apple. (Dok: Bloomberg)

“Kami percaya ada peluang perdagangan dalam enam bulan ke depan dengan perputaran pertumbuhan smartphone dan AIoT serta ekspektasi awal yang dibangun untuk hadirnya kendaraan listrik Xiaomi,” tulis Gokul Hariharan, analis di JPMorgan Chase & Co dalam sebuah catatan minggu lalu, yang meningkatkan saham menjadi overweight.

Perusahaan-perusahaan Wall Street lainnya termasuk Morgan Stanley dan Citigroup Inc telah mengutip tanda-tanda berakhirnya penurunan smartphone di China. Bahwa kemungkinan akan terjadi pemulihan hingga tahun depan.

Kembalinya Huawei secara mengejutkan telah membantu selera konsumen China terhadap produk-produk lokal yang inovatif.

“Huawei jelas mendapatkan keuntungan cepat setelah peluncuran produk baru yang menampilkan fungsi kamera yang unik dan panggilan satelit,” kata Jian Shi Cortesi, seorang manajer investasi di GAM Investment Management. 

“Penjualan iPhone kehilangan momentum di China saat ini, karena banyak konsumen tidak melihat banyak peningkatan fungsionalitas pada iPhone baru.”

Perangkat smartphone terbaru Xiaomi, seri 14. (Dok: Bloomberg)

Xiaomi 14 dilengkapi kamera canggih, serta prosesor Qualcomm Inc. terbaru dan sistem operasi inovatif yang disebut HyperOS. Hal yang dirancang untuk menghubungkan smartphone dengan mobil, peralatan rumah tangga, dan perangkat AIoT lainnya.

Meski Huawei kemungkinan akan mendapatkan pangsa pasar terbesar di antara merek-merek China dalam siklus smartphone saat ini, teknologi Xiaomi akan membantunya menangkis para pesaing termasuk Oppo dan Vivo pada tahun depan, menurut analis Bloomberg Intelligence, Steven Tseng.

“Selain itu, peluang pertumbuhan potensial di pasar luar negeri akan menguntungkan Xiaomi, yang memiliki kehadiran di luar negeri terbaik di antara semua vendor ponsel China,” katanya.

Reli saham Xiaomi sejak peluncuran 14 seri telah mendorongnya ke wilayah overbought, menurut para ahli teknikal. Para pengamat pasar mengatakan bahwa saham ini dapat naik lebih jauh karena katalis-katalis yang akan datang, termasuk Singles' Day dan rilis kinerja kuartal ketiga pada tanggal 20 November.

“Xiaomi adalah satu-satunya merek smartphone lima besar yang mengalami peningkatan pengiriman dari kuartal ke kuartal dan tahun ke tahun pada 3Q 2023 karena memperkuat posisinya di pasar-pasar utama seperti China dan India,” tulis Counterpoint Research dalam sebuah catatan.

Perusahaan mencatatkan total nilai perdagangan barang kotor (GMV) “tertinggi dalam sejarah” dalam Single’ Day atau Hari Jomblo, dibantu oleh kinerja yang kuat untuk seri 14, analis Goldman Sachs Group Inc. Timothy Moe menulis dalam sebuah catatan.

Keuntungan lain, seperti halnya Apple dan Huawei, Xiaomi memiliki ekosistem pemasoknya sendiri. Di antara para pembuat komponen utama untuk Xiaomi, Will Semiconductor Co. yang terdaftar di China  dan OFILM Group Co. telah naik dalam sebulan terakhir.

(bbn)

No more pages