Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten perkebunan Grup Astra, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) mencatatkan penurunan laba bersih 12% menjadi Rp 1,73 triliun, dari kinerja tahun sebelumnya. Meski turun, pencapaian laba ini di atas konsensus Bloomberg sebesar Rp 1,7 triliun.

Senada, AALI juga mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 10% menjadi Rp 21,83 triliun, dibandingkan periode lalu. Lebih detail rincian pendapatan AALI adalah sebagai berikut, minyak sawit mentah dan turunannya tercatat sebesar Rp 19,62 triliun, turun 10,8%. Inti sawit dan turunannya juga tercatat turun 1% menjadi Rp 2,18 triliun.

Adapun sehubungan dengan operasi grup berdasarkan wilayah geografis, pendapatan AALI terbagi menjadi tiga. Wilayah Sumatera paling tinggi kontribusinya sebesar Rp 11,57 triliun, turun 1%, disusul oleh wilayah Sulawesi Rp 11,55 triliun, turun 20%, dan wilayah Kalimantan Rp 7,67 triliun, turun 7% secara pendapatan dari tahun sebelumnya.

Rasio keuangan profitabilitas juga tercatat terkontraksi. Return on Equity (RoE) menjadi 8% pada 2022, dari sebelumnya 10%. Return on Assets (RoA) menjadi 6%, dari sebelumnya 7%. Gross Pofit Margin (GPM) menjadi 18%, dari sebelumnya 20%.

Pada laporan posisi keuangan konsolidasian, total aset mencatatkan penurunan, menjadi Rp 29,2 triliun, dari sebelumnya Rp 30,4 triliun. Posisi ini sama halnya dengan pos kas dan setara kas yang tersisa hanya Rp 1,62 triliun, padahal pada 2021 kas dan setara kas AALI mencapai Rp 3,89 triliun.