"Ulsan bertahan karena Hyundai," kata Walikota Doo-gyum Kim pada upacara tersebut. "Kami mencintaimu, Hyundai!"
Chief Executive Hyundai Chung Euisun menekankan pentingnya kota ini, dengan mengatakan: "Ulsan adalah tempat industri otomotif Korea Selatan dimulai ketika negara itu menderita akibat perang. Teknologi mobilitas pintar pabrik khusus EV ini akan membuat tempat kerja menjadi tempat yang lebih efisien dan lebih aman."
Hyundai juga sedang membangun pabrik mobil listrik di negara bagian Georgia, AS, untuk memenuhi persyaratan Undang-Undang baru Presiden Joe Biden, yang menawarkan kredit pajak untuk mobil listrik buatan AS. Afiliasi Kia Corp sedang membangun pabrik mobil listrik di kota Hwaseong, Korea Selatan.
Hyundai Motor Group, merupakan perusahaan otomotif yang memegang mobil dengan brand Hyundai, Kia, dan Genesis. Hingga akhir dekade ini berencana untuk meningkatkan produksi tahunan mobil listrik di Korea menjadi 1,51 juta mobil, atau sekitar 40% dari perkiraan produksi mobil listrik global sebesar 3,64 juta kendaraan.
Chief Executive Officer Hyundai Jay Chang mengatakan bahwa produsen mobil tersebut masih percaya bahwa industri global bergerak menuju masa depan yang terelektrifikasi, meskipun ada kekhawatiran baru-baru ini tentang perlambatan permintaan yang telah membuat orang-orang seperti General Motors Co, Ford Motor Co dan Toyota Motor Corp menurunkan proyeksi mereka untuk penjualan kendaraan listrik.
"Kami selalu mempelajari infrastruktur, ketidaknyamanan pengisian daya EV," kata Chang. "Tapi menurut saya, mobil listrik masih memimpin tren."
Nilai investasi pabrik baru Hyundai ini, sama dengan pembangunan pabrik mobil dan baterai Hyundai di Indonesia. Pabrik ini terletak di Cikarang.
(bbn)