“Kami yakin konsumsi dan investasi akan mengalami peningkatan lebih lanjut dalam beberapa kuartal mendatang, karena pembukaan kembali dan pemerintah akan menambah lebih banyak dorongan pada investasi infrastruktur.”
China berpegang teguh pada kebijakan Covid Zero-nya hampir sepanjang tahun 2022, mengurangi output dari segala lini sektor — dari pusat keuangan Shanghai dan pusat teknologi Shenzhen hingga kota iPhone Zhengzhou dan basis produksi mobil Jilin.
Apa Kata Para Ekonom Bloomberg?
PDB kuartal keempat China dapat dilihat dari dua sisia: perhatian dan kelegaan. Overshoot terhadap ekspektasi telah meredakan kekhawatiran. Sementara data-data mereka masih sangat lemah sejalan dengan fakta bahwa ekonomi mengalami pukulan yang sangat berat dari Covid Zero yang berantakan dan wabah yang melanda seluruh negeri pada bulan Desember.
Meski begitu, indikator frekuensi tinggi menunjukkan bahwa ekonomi mungkin telah mencapai titik terendah. Rebound yang solid bisa jadi terjadi di kuartal II 2023.
Ada kemungkinan pemulihan yang lebih kuat dalam beberapa bulan mendatang karena belanja konsumen meningkat dan kemerosotan di sektor perumahan mereda. Perkiraan rata-rata dalam survei ekonom Bloomberg adalah pertumbuhan akan meningkat menjadi 4,8% tahun ini, meskipun beberapa bank besar seperti Morgan Stanley, Bank of America dan Citigroup Inc. melihat pertumbuhan dapat mendekati 5,5% atau lebih tinggi.
NBS mengungkapkan bahwa fondasi pemulihan "belum solid," di tengah lingkungan internasional yang tetap "kompleks dan parah" dan kontraksi pada permintaan domestik, guncangan pasokan, dan ekspektasi yang melemah.
China juga menghadapi tantangan yang akan membebani pertumbuhan jangka panjang, yaitu penyusutan populasi pada 2022 untuk pertama kalinya dalam enam dekade, menurut NBS, yang dapat berdampak pada pasar tenaga kerja, permintaan perumahan dan sistem pensiun negara.
“China tidak dapat mengandalkan demografis sebagai pendorong struktural untuk pertumbuhan ekonomi,” kata Zhiwei Zhang, presiden dan kepala ekonom di Pinpoint Asset Management. “Ke depan, demografi akan menjadi headwind. Pertumbuhan ekonomi harus lebih bergantung pada pertumbuhan produktivitas.”
Pemerintah China telah memberi isyarat bahwa mereka memprioritaskan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023, dengan lebih banyak stimulus fiskal dan moneter. Kunci dari strategi mereka adalah meningkatkan konsumsi dan investasi di dalam negeri untuk mendorong pertumbuhan. Pemerintah juga baru-baru ini mengambil langkah-langkah untuk melonggarkan perombakan peraturan industri teknologi dan membalikkan beberapa pembatasan di pasar real estat.
Hampir semua provinsi di China menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5% atau lebih pada tahun 2023.
Performa penjualan ritel yang lebih baik dari perkiraan bulan lalu sebagian karena pertumbuhan yang kuat dalam pembelian mobil serta lonjakan hampir 40% dalam sektor obat-obatan. Penjualan restoran kian anjlok, berkontraksi 14,1% pada Desember dari tahun lalu, setelah turun 8,4% pada November.
(aji)