Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonomi China mencatatkan pertumbuhan 3% pada 2022, Biro Statistik Nasional (NBS) mengungkapkan pada Selasa (17/01/2022). Angka ini lebih tinggi dari estimasi median 2,7% dalam survei ekonom Bloomberg.

Perekonomian China tumbuh pada laju paling lambat kedua sejak tahun 1970-an akibat pembatasan Covid memukul aktivitas ekonomi tahun lalu, meskipun data kuartal keempat dan Desember 2022 yang lebih baik dari perkiraan menambah optimisme untuk pemulihan.

Pemerintah China awalnya menetapkan target pertumbuhan sekitar 5,5% meskipun lockdown Covid dan pembatasan 'dicabut' secara tiba-tiba pada bulan Desember tetap membuat target tidak dapat dicapai.

Output industri naik 1,3% dari tahun sebelumnya, lebih tinggi dari perkiraan 0,1%. Sementara, penjualan ritel berkontraksi 1,8% dibandingkan prediksi penurunan 9%. Investasi aset tetap naik 5,1%. Tingkat pengangguran perkotaan turun menjadi 5,5% bulan lalu dari 5,7% di bulan November

“Ini adalah laporan PDB yang positif, dan meletakkan dasar yang kokoh bagi pemulihan ekonomi di tahun mendatang,” kata Zhou Hao, kepala ekonom di Guotai Junan International Holdings.