“Jika menjadi layak untuk menaikkan suku bunga acuan lebih lanjut, maka kami tidak akan ragu untuk melakukannya. Mengembalikan stabilitas harga masih jauh dari selesai,” kata Powell, seperti diberitakan Bloomberg News.
Sikap The Fed yang hawkish ini membuat dolar AS menguat. Sepanjang pekan lalu, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) naik 0,5%.
Emas dan dolar AS memiliki hubungan yang berbanding terbalik. Biasanya harga emas turun jika dolar AS terapresiasi.
Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Saat dolar AS menguat, maka emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas akan turun dan harga pun mengikuti.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), emas memang masih bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 47,11.
RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset berada di zona bearish.
Dalam waktu dekat, ruang kenaikan harga emas masih terbuka. Target kenaikan terdekat adalah US$ 1.945/ons yang jika tertembus bisa membuat harga naik lagi ke US$ 1.963/ons.
Target paling optimistis ada di US$ 1.971/ons.
Sementara target koreksi terdekat adalah US% 1.935/ons, yang jika tertembus akan membuat harga emas turun lagi menuju US$ 1.927ons.
Target paling pesimistis adalah US$ 1.923/ons.
(aji)