Rencana Johnson masih bisa kandas karena menghadapi perlawanan gabungan dari konservatif Partai Republik dan Gedung Putih, yang kesal dengan kurangnya bantuan Ukraina dalam rencana tersebut dan fakta bahwa rencana tersebut memperpanjang pendanaan untuk beberapa lembaga hingga 19 Januari dan beberapa lainnya hingga 2 Februari.
Gedung Putih mengatakan rencana Johnson hanya akan menyebabkan shutdown di masa depan. Presiden Joe Biden pun kemungkinan akan mengeluarkan ancaman veto formal pada Senin sore.
Tetapi RUU tersebut tidak memiliki ikatan yang ditakuti banyak Demokrat, dan ancaman veto dapat memungkinkan Partai Republik menyalahkan shutdown pada presiden.
Tahun ini AS dihadapkan dengan risiko gagal bayar utang, yang menyebabkan Fitch Ratings menurunkan peringkat utang negara dan membuat pendahulu Johnson, Kevin McCarthy kehilangan jabatannya sebagai Ketua DPR.
Moody's, satu-satunya lembaga pemeringkat utama yang masih memberi AS peringkat teratas, pada Jumat mengubah prospek peringkatnya untuk AS dari stabil menjadi negatif, mengutip risiko terhadap kekuatan fiskal negara dan polarisasi politik di Kongres.
(bbn)