Perusahaan ini berekspansi ke Asia Tenggara, menyediakan layanan di pusat data pihak ketiga di Singapura dan membangun fasilitas di Malaysia dan Indonesia.
Pertimbangan sedang berlangsung, detail dapat berubah dan GDS dapat memutuskan untuk tidak melanjutkan penjualan saham, kata orang-orang tersebut. Perwakilan GDS tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Saham GDS yang tercatat di bursa Amerika Serikat telah kehilangan lebih dari setengah nilai pasarnya dalam 12 bulan terakhir, membuat nilai perusahaan tersebut menjadi sekitar US$3,8 miliar. Saham perusahaan juga diperdagangkan di Hong Kong dan telah mempertimbangkan pencatatan (listing) sekunder di Singapura, Bloomberg News melaporkan, Kamis (23/02/2023).
Infrastruktur digital telah menjadi sumber aktivitas pembuat kesepakatan yang andal di Asia dalam beberapa bulan terakhir.
PT Telkom Indonesia juga sedang mempertimbangkan untuk mengundang investor ke masuk ke bisnis pusat datanya. Saat ini valuasinya mencapai US$1 miliar lebih untuk anak usaha yang berbisnis di sektor ini, kata orang-orang yang mengetahui masalah tersebut.
Bank-bank terbesar Thailand sedang mempertimbangkan penjualan saham di Supernap Thailand yang dapat bernilai sekitar US$800 juta, Bloomberg News melaporkan tahun lalu.
Pusat Data Global GDS dan ST Telemedia sempat mendapatkan masalah karena pelanggaran keamanan dua tahun lalu yang memengaruhi sekitar 2.000 pelanggan termasuk Wells Fargo & Co. dan lengan bank sentral China, menurut perusahaan keamanan siber Resecurity Inc.
GDS mengatakan situs jejaring dukungan pelanggan dilanggar pada 2021, dan kedua perusahaan mengatakan bahwa jeda tersebut tidak menimbulkan risiko bagi sistem atau data TI klien.
(bbn)