Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Masyarakat yang mengunjungi psikiatri Pusat Kesehatan Jiwa Nasional Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu, tren bunuh diri di kalangan anak sekolah juga meningkat.

Dari data kasus bunuh diri yang dilaporkan POLRI pada tahun 2022, tren bunuh diri dari tahun ke tahun tercatat meningkat. Dari data yang dikumpulkan pada tahun 2021 tercatat 613 orang melakukan tindakan bunuh diri. Kemudian meningkat pada tahun 2022, tercatat 826 orang melakukan tindakan bunuh diri.

Wilayah yang paling banyak terjadi kasus bunuh diri adalah Jawa Tengah. Kasus bunuh diri di wilayah Jateng pada tahun 2021 tercatat sebanyak 232 orang, meningkat pada 2022 menjadi 380 orang.

Tempat kedua, ada Jawa Timur dengan 148 kasus bunuh diri. Bali berada di tempat ketiga dengan 135 kasus bunuh diri yang terjadi pada tahun 2022.

Berdasarkan pendidikan, kasus bunuh diri pada tahun 2022, terjadi pada siswa SMA sebanyak 100 kasus, SMP 55 kasus, SD ada 88 kasus, kuliah 16 kasus, sisanya tidak diketahui sebanyak 543 kasus. 

Kebanyakan para pelaku kasus bunuh diri adalah laki-laki sebanyak 628 kasus dan wanita 171 kasus. Untuk usia, paling banyak terjadi pada umur 51 tahun ke atas. 

Data tersebut juga menunjukkan peningkatan risiko bunuh diri terhadap anak-anak Sekolah Menengah Atas  (SMA) dari tahun 2019 atau pre-pandemi.

“Berdasarkan analisis multivariabel dengan analisis regresi Poisson, siswa yang terdeteksi berisiko bunuh diri (menggunakan instrumen deteksi dini untuk faktor risiko ideasi bunuh diri): memiliki risiko 5.39 kali lebih besar untuk memiliki ideasi bunuh diri dibandingkan dengan siswa yang tidak berisiko ideasi bunuh diri,” tulis peneliti.

Selain itu, berdasarkan data yang diterima Bloomberg Technoz jumlah kunjungan psikiatri semester 1 tahun 2021-2023 meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2021 tercatat 27.443 pasien yang hadir naik 16,5 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencatat 31.990 pasien yang hadir.

Perbandingan jumlah kunjungan psikiatri. (Sumber: Pusat Kesehatan Jiwa Nasional Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor)

Tercatat kebanyakan dari mereka menderita Paranoid Schizophrenia lalu diikuti dengan Anxiety dan depresi disorder. Kebanyakan dari mereka laki-laki dengan jumlah 13.256 orang dan perempuan 8.252 orang.

Sebelumya, Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa 1 dari 10 orang di Indonesia mengalami gangguan jiwa. Hal tersebut diungkap Menkes Budi saat Raker dengan Komisi IX DPR RI.

(spt/del)

No more pages