“Dengan perannya yang begitu penting, saya sangat serius menggarap pembentukannya. Saya sebagai presiden didampingi menteri sekretariat negara mencarikan sendiri gedungnya dan saya putuskan berada di dekat istana, yaitu suatu tempat yang sangat strategis, yang disebut sebagai ring 1. Sehingga MK harus bermanfaat bukan bagi perorangan tapi bagi rakyat bangsa dan negara,” lanjutnya.
Megawati kembali menegaskan, MK merupakan bentuk perwujudan reformasi yakni untuk melawan watak dan kultur pemerintahan yang pada saat itu otoriter. Kultur tersebut perlu terus dilawan karena akan melahirkan tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).
Sayangnya, Megawati menganggap, kejadian akhir-akhir ini mencederai semangat reformasi yang didapatkan melalui berbagai peristiwa pengorbanan rakyat dan mahasiswa Indonesia.
“Bukan sebuah proses yang mudah, bukan yang indah karena pada waktu itu sampai saat ini kita seharusnya masih mengenang dengan perasaan hati yang begitu sedih atas pengorbanan rakyat dan mahasiswa melalui Peristiwa Kudatuli, Peristiwa Trisakti, Peristiwa Semanggi, hingga berbagai peristiwa penculikan para aktivis yang merupakan bagian dari rakyat,” ujarnya.
“Mereka banyak saksi-saksi hidup yang sampai saat ini berdiam diri semua menjadi wajah gelap demokrasi, praktik kekuasaan yang otoriter itu lah yang telah kita koreksi. Maka melalui reformasi, janganlah lupa, lahirlah demokratisasi melalui pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden secara langsung dan terbatas dan UU tentang pemerintahan yang bebas dari nepotisme kolusi dan korupsi,” ujar Mega.
Mega pun mengajak semua masyarakat Indonesia untuk mengawal pemilu dimana rekayasa hukum tidak boleh kembali terjadi.
“Jangan takut untuk bersuara. Jangan takut untuk berpendapat, selama segala sesuatu tetap berakal pada kehendak hati rakyat. Pemilu yang demokratis, jujur, adil, langsung, umum, bebas, rahasia harus dijalankan tanpa ada kecuali. Rakyat jangan diintimidasi seperti dulu. Jangan biarkan kecurangan pemilu yang akhir ini terlihat sudah mulai akan terjadi lagi,” tutup Mega.
(dov/del)