Kevin Varley - Bloomberg News

Bloomberg, Inflasi inti Singapura naik ke level tertinggi dalam 14 tahun, bahkan setelah bank sentral memperketat kebijakan moneter mereka sebanyak lima kali sejak Oktober 2021.

Ukuran inflasi yang tidak termasuk transportasi pribadi dan akomodasi itu naik 5,5% pada Januari dari tahun sebelumnya, laju tercepat sejak November 2008, berdasarkan pernyataan Monetary Authority of Singapore (MAS) dan Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura, Kamis (23/02/2023).

Angka ini sedikit di bawah estimasi median para ekonom dalam survei Bloomberg yang sebesar 5,7%.

Laju inflasi yang semakin cepat meningkatkan kemungkinan bank sentral Singapura semakin memperketat kebijakan nilai tukarnya pada pertengahan April nanti.

Menteri Keuangan Singapura Lawrence Wong dalam pidato anggarannya pada 14 Februari 2023 lalu memperkirakan inflasi utama akan tetap tinggi untuk paruh pertama tahun 2023.

Menurut data yang dirilis Kamis itu, inflasi Singapura secara keseluruhan naik tipis menjadi 6,6%, dibandingkan dengan perkiraan median 7,1% dan laju 6,5% pada bulan Desember

Harga bahan makanan naik 8,1%, level tertinggi sejak Agustus 2008, sementara listrik dan transportasi pribadi naik lebih rendah dan membantu menahan cepatnya inflasi.

Inflasi inti "akan tetap tinggi pada paruh pertama tahun 2023 sebelum melambat lebih jelas lagi pada paruh kedua" karena pengetatan di pasar tenaga kerja domestik mereda dan inflasi global moderat, menurut pernyataan tersebut.

Singapura juga mengulangi proyeksi untuk inflasi utama dan inti 2023, memprediksi rata-rata masing-masing 5,5%–6,5% dan 3,5%–4,5%.

(bbn)