Kemarin, calon presiden yang diusung oleh PDI Perjuangan Ganjar Pranowo juga akhirnya mengeluarkan pernyataan lebih tegas terkait kontroversi MK. Di akun instagram pribadi, Ganjar mengapresiasi putusan MKMK yang menyatakan Anwar Usman terbukti melanggar kode etik. Namun, Ganjar menyayangkan mengapa putusan yang memberi karpet merah bagi Gibran bisa lolos walaupun dengan pelanggaran etik berat.
“Dari situ saya semakin gelisah dan terusik,mengapa sebuah keputusan dari sebuah proses dengan pelanggaran etik berat dapat begitu saja lolos? Apa ada bentuk pertanggungjawabannya kepada rakyat secara hukum? Mengapa keputusan dengan masalah etik dimana etik jadi landasan dari hukum masih dijadikan rujukan dalam kita bernegara? Mengapa hukum tampak begitu menyilaukan hingga menyakitkan mata sehingga kita rakyat sulit sekali memahami cahaya-nya?,” ujar Ganjar dalam video yang diunggah melalui akun Instagram @ganjar_pranowo, Sabtu (11/11/2023).
Ganjar mengklaim dirinya berbicara sebagai bagian dari rakyat Indonesia yang gelisah karena melihat demokrasi dan keadilan yang sedang mau dihancurkan. Ganjar berharap masa depan Indonesia dapat dibangun dengan pondasi yang berdasar nilai-nilai luhur bangsa tanpa tendensi apapun yang menciderai demokrasi dan keadilan.
Sementara pasangan capres-cawapres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, menyatakan pernyataan bernada sindiran kala membahas kebijakan mereka selaku orang tua.
Anies dalam pernyataannya di Nasdem Tower kemarin menyebut, bila menjadi presiden, ia akan memberikan kesempatan kepada anak-anaknya untuk lebih dulu menjalani proses pertumbuhan. Anaknya akan didorong untuk memperoleh pengalaman, pengetahuan, dan jaringannya sendiri. "Itu bagian dari perjalanan hidup dan itu juga membekali dia," ujar Anies.
Menurut dia, proses pendidikan itu sukses bukan diukur dari apa yang diraih. Akan tetapi pengalaman bangkit dari kejatuhan yang membuat pribadi semakin cemerlang dan bertumbuh. "Jadi izinkan mereka [anak-anak] jalani hidupnya, kegiatannya, sesuai dengan sebayanya. Dan biarkan mereka [anak-anak] berjalan sesuai minat aspirasinya," ujar Anies.
Muhaimin Iskandar juga mengklaim tak akan memberikan izin kepada anaknya jika ingin menjadi cawapres di usia muda. Dia sepakat bahwa setiap orang butuh proses untuk siap memegang sebuah amanah yang besar.
"Harus matang dipohon dulu," kata Muhaimin.
(dov/rui)