Logo Bloomberg Technoz

Kinerja Rupiah Sepekan: Euforia Tamat, Rupiah Tersandera The Fed

Redaksi
13 November 2023 07:40

Rupiah tengah menguat melawan dollar Amerika Serikat (16/1) seiring spekulasi The Fed akan berhenti menaikkan bunga hingga otot dollar melemah (Bloomberg)
Rupiah tengah menguat melawan dollar Amerika Serikat (16/1) seiring spekulasi The Fed akan berhenti menaikkan bunga hingga otot dollar melemah (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kinerja rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS) sepekan kemarin terseok lagi ke jalur merah. Penyebabnya masih sama yaitu arah sentimen bunga acuan global yang mengombang-ambingkan keyakinan para pelaku modal di seluruh dunia dan mempengaruhi animo terhadap aset negara berkembang termasuk rupiah.

Rupiah pekan lalu terhempas melemah meskipun ditutup di kisaran lebih kuat dibanding pekan sebelumnya. Memulai pekan dengan penguatan signifikan hingga 1,21% dalam sehari pada 6 November, empat hari tersisa pekan ini malah berbalik menjadi kinerja buruk bagi rupiah.

Sebagai gambaran, pada penutupan perdagangan di pasar spot hari Senin (6/11/2023), rupiah berhasil melesat ke Rp15.538/US$ yang menjadi level terkuat sejak awal Oktober lalu. Bahkan rupiah sempat menyentuh level terkuat di Rp15.510/US$ pada hari itu terdorong optimisme berakhirnya siklus kenaikan bunga The Fed. 

Akan tetapi, penguatan tidak bertahan lama karena setelahnya rupiah terus melemah hingga akhirnya ditutup melemah ke Rp15.695/US$ pada perdagangan terakhir Jumat (10/11/2023). 

Bila menghitung posisi dari level penutupan perdagangan pekan sebelumnya, nilai rupiah sejatinya menguat tipis 0,21% point-to-point (ptp). Akan tetapi, bila melihat pergerakan dari posisi penutupan terkuat pekan lalu di Rp15.538/US$, rupiah telah melemah 1,01%.