Hasilnya, pasangan Prabowo-Gibran berada pada posisi pertama dengan elektabilitas 34,2%. Berbeda cukup jauh dengan pasangan Ganjar-Mahfud MD di posisi kedua dengan 26,2%; sedangkan posisi buncit Anies-Muhaimin dengan 18,3%.
Lembaga Survei Populi Center juga masih menempatkan pasangan Prabowo-Gibran lebih unggul dari dua pasangan calon lainnya. Bahkan, hasil siginya menyajikan perbedaan elektabilitas yang sangat tinggi.
Prabowo-Gibran disebut memiliki elektabilitas hingga 43,1%. Sedangkan dua pasangan lainnya terpaut jauh dengan selisih tipis yaitu Ganjar-Mahfud MD dengan 23% dan Anies-Muhaimin 22,3%.
Sigi digelar terhadap 1.200 responden dengan metode tatap muka dan menggunakan aplikasi Populi Centre, pada 29 Oktober-5 November 2023. Pemilihan sampel dengan multistage random sampling dan margin of error 2,83% dan tingkat kepercayaan 95%.
Sedangkan survei Poltracking mencatat Prabowo Subianto-Gibran memiliki elektabilitas 40,2%; Ganjar-Mahfud MD sebesar 30,1%; sedangkan Anies-Muhaimin sebesar 24,4%.
Survei dilakukan pada 28 Oktober-3 November 2023 terhadap 1.220 responden. Survei dilakukan melalui tatap muka. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode multistage random sampling. Margin of error survei sekitar 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Jajak pendapat Indikator Politik Indonesia juga menempatkan Prabowo-Gibran di posisi pertama dengan mengantongi 36,1%. Sementara Ganjar-Mahfud MD pada 33,7%; dan Anies-Muhaimin sebesar 23,7%.
Charta Politika menjadi satu-satunya lembaga survei yang menempatkan Ganjar-Mahfud MD lebih unggul dari Prabowo-Gibran. Dalam sigi terbarunya, Ganjar-Mahfud MD memiliki tingkat elektabilitas hingga 36,8%.
Pasangan Prabowo-Gibran berada di urutan kedua dengan 34,%. Sementara Anies-Muhaimin tetap berada pada posisi terakhir dengan selisih cukup jauh yaitu 24,3%.
Charta mengumpulkan data dari 2.400 responden pada 26 sampai 31 Oktober 2023. Survei menggunakan metode wawancara tatap muka, dengan metode multistage random sampling.
(frg)