Bloomberg Technoz, Jakarta - Mohammad Tabrani menjadi salah satu tokoh yang tahun ini dianugerahi sebagai pahlawan nasional. Gelar tersebut diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Hari Pahlawan Nasional, Jumat (10/11/2023).
Pria bernama lengkap Mohammad Tabrani Soerjowitjitro ini memiliki peran penting dalam penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional hingga saat ini. Tabrani diketahui gigih dalam memperjuangkan bahasa Indonesia. Perjuangannya dimulai dari Volksraad: Dewan Rakyat, yang turut mendukung Kongres Bahasa Indonesia (KBI) Pertama di Solo pada 1938.
Pada 10 Januari 1926, dalam kolom Kepentingan yang diasuh Tabrani di lembaga pers dimuat tulisan berjudul Kasihan. Tulisan tersebut disebut sebagai awal penggunaan nama bahasa Indonesia.
Sebelum Ikrar Sumpah Pemuda 1928, Tabrani bahkan sudah menggunakan nama bahasa Indonesia. Ia juga menggunakan istilah tersebut sebelum Kongres Pemuda Pertama April-Mei 1926.
Tabrani berpandangan bahwa kemerdekaan hanya dapat dicapai melalui persatuan, dan persatuan tersebut dapat dicapai melalui ikatan bahasa Indonesia.
"Bangsa Indonesia belum ada. Terbitkanlah bangsa Indonesia itu! Bahasa Indonesia belum ada. Terbitkanlah bahasa Indonesia itu!" Tabrani berteriak dalam kolom Kepentingan koran Hindia Baroe pada 11 Februari 1926. Tabrani kemudian dengan berani memberikan judul Bahasa Indonesia.
Pada saat menjadi Ketua Kongres Pemuda I pada 30 April-2 Mei 1926, Tabrani memiliki pandangan berbeda dengan Yamin. Ia merekomendasikan nama bahasa Indonesia daripada bahasa Melayu.
Disebabkan perbedaan pendapat antara Tabrani dan Yamin, Kongres Pemuda ditunda hingga akhirnya diadakan Kongres Pemuda Indonesia II pada tahun 1928. Kongres Pemuda II melahirkan Sumpah Pemuda, yang merupakan lanjutan dari Kongres Pemuda I.
Yamin menerima pesan pertama dari Kongres Pemuda. Meskipun demikian, ada catatan penting yang menyatakan bahwa nama bahasa Melayu harus diganti dengan nama bahasa Indonesia.
Saat itu, Tabrani dengan keras memperjuangkan agar bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa persatuan pelajar Bumiputera. Ia bahkan dianggap sebagai orang pertama yang memberi nama bahasa Indonesia. Akibatnya, Tabrani disebut sebagai "Bapak Bahasa Indonesia".
Pada 12 Januari 1984, Tabrani meninggal dunia. Jenazah Tabrani dimakamkan di TPU Tanah Kusir, sebuah situs kenangan untuk mengenang jasa-jasa Tabrani dalam memperjuangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
Selain Tabrani, terdapat lima tokoh lain yang diresmikan menjadi Pahlawan Nasional pada hari ini, yakni Bataha Santiago dari Sulawesi Utara, Ida Dewa Agung Jambe dari Bali, Ratu Kalinyamat dari Jawa Tengah, KH Abdul Chalim dari Jawa Barat, dan KH Ahmad Hanafiah dari Lampung.
(ros/frg)