"Mempercepat proses kredit end to end, percepatan bisnis proses akan meningkatkan produktivitas. BRI bisa membooking kredit mikro Rp 1 triliun dalam 2 hari karena menggunakan platform digital," kata Sunarso.
Untuk itu, bank-bank harus bisa melakukan penyesuaian layanan digital perbankan karena berkompetisi dengan layanan teknologi finansial (Financial Technology/Fintech) yang persaingan semakin ketat dari perusahaan-perusahaan non bank.
Pada kesempatan yang sama, Sunarso juga menyampaikan kondisi industri perbankan Indonesia yang kuat bertahan ditengah ketidakpastian kondisi keuangan global. Bank-bank domestik mampu membukukan kinerja impresif dan solid.
Namun demikian, ada potensi terjadi penurunan kredit yield yang akan berdampak pada pendapatan bunga bersih (net interest margin/NIM). "Penurunan kredit yield berdampak pada NIM akan seemakin tertekan," kata Sunarso.
(krz/hps)