Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai transaksi pembayaran lewat layanan perbankan digital meningkat 30% pada 2022. Peningkatan signifikan transaksi melalui layanan bank digital menunjukkan ada perubahan perilaku masyarakat dalam menggunakan layanan perbankan. 

Fakta tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Sunarso yang juga menyebutkan terjadi penurunan transaksi tunai sebanyak 10%. 

"Transaksi digital payment meningkat 30%, sementar transaksi cash menurun 10%. Ini menjukkan perubahan perilaku nasabah," kata Sunarso, Selasa (17/1/2023).

QR Code (dok Pixabay)

Berdasarkan data Bank Indonesia, hingga Oktober 2022 nilai transaksi layanan bank digital di Indonesia mencapai Rp 5.184 triliun. 

Perubahan perilaku masyarakat yang mulai aktif menggunakan layanan digital tersebut, membuat bank-bank di di Indonesia melakukan penyesuain dengan menyediakan layanan perbankan digital yang lebih adaptif kepada masyarakat.

"Mempercepat proses kredit end to end, percepatan bisnis proses akan meningkatkan produktivitas. BRI bisa membooking kredit mikro Rp 1 triliun dalam 2 hari karena menggunakan platform digital," kata Sunarso.

Untuk itu, bank-bank harus bisa melakukan penyesuaian layanan digital perbankan karena berkompetisi dengan layanan teknologi finansial (Financial Technology/Fintech) yang persaingan semakin ketat dari perusahaan-perusahaan non bank.

Pada kesempatan yang sama, Sunarso juga menyampaikan kondisi industri perbankan Indonesia yang kuat bertahan ditengah ketidakpastian kondisi keuangan global. Bank-bank domestik mampu membukukan kinerja impresif dan solid.

Namun demikian, ada potensi terjadi penurunan kredit yield yang akan berdampak pada pendapatan bunga bersih (net interest margin/NIM). "Penurunan kredit yield berdampak pada NIM akan seemakin tertekan," kata Sunarso.



(krz/hps)

No more pages