Logo Bloomberg Technoz

Saham Sony turun sekitar 3% pada hari Jumat di perdagangan Tokyo, penurunan terbesar dalam satu hari dalam sekitar dua minggu.

Sony terus bertarung dengan iklim ekonomi global yang tidak menentu. Situasi ini membebani bisnis grup yang mencakup film, game, dan sensor kamera ponsel. Diskon harga kemungkinan besar mendorong penjualan PS5, membalikkan perlambatan pertumbuhan yang muncul selama kuartal Juni.

Sony meluncurkan versi yang lebih ramping dari perangkat tersebut pada Jumat ini dengan tujuan untuk memikat para pembeli saat liburan.

Sony tetap bertahan dengan target yang sudah ada, menjual 25 juta PS5 pada tahun fiskal ini, meskipun para eksekutif menekankan bahwa profitabilitas menjadi prioritas utama untuk mencapai target tersebut.

“Kami menyadari bahwa menjual lebih dari 25 juta unit PS5 pada tahun fiskal ini menjadi tujuan yang menantang,” kata Chief Operating Officer (COO) Hiroki Totoki kepada para wartawan. 

“Ini akan tergantung pada bagaimana penjualan di musim liburan akhir tahun. Kami tidak akan mengejar perluasan basis penginstalan PS5 saja, tetapi akan tetap mempertimbangkan profitabilitas.”

Penjualan PlayStation 5. (Dok: Bloomberg)

Kebijakan potongan harga PS5 membebani margin dan dapat memaksa Totoki, yang mulai mengawasi bisnis PlayStation bulan lalu, untuk mengambil langkah pemangkasan biaya.

Saat ini, Sony telah mengurangi staf di beberapa studio utamanya termasuk Bungie. Perusahaan berencana untuk mengurangi divisi M&A game tahun depan sekitar 20%, katanya pada hari Kamis. 

Sony melaporkan pendapatan operasional yang lebih rendah dari proyeksi sebesar ¥263,01 miliar untuk kuartal September.

“Saya tidak melihat Sony dapat mencapai target perangkat hardware ini tanpa pengurangan harga, bahkan lebih banyak lagi paket dan promosi besar-besaran di kuartal-kuartal yang tersisa,” kata Serkan Toto, seorang konsultan industri game. 

“Perusahaan perlu melakukan gebrakan di kuartal ketiga untuk bisa mendekatinya. Untuk Sony, 4,9 juta PS5 yang terjual di Q2 mengungguli penjualan kuartal yang sama untuk PS4.”

Kazunori Ito, direktur riset ekuitas Morningstar, mengatakan, kinerja yang lebih baik di pilar utama Sony lainnya, yaitu sensor gambar ponsel pintar, Sensor ini dipakai  Apple Inc. dan Samsung Electronics Co., namuan divisi tersebut juga berjuang memulihkan permintaan.

Sementara prospek kuartal liburan Apple yang mengecewakan menghidupkan kembali kekhawatiran data penjualan iPhone 15, terutama di China.

Masahiro Wakasugi, analis Bloomberg  Intelligence mengatakan bahwa dalam jangka panjang, Sony mencoba untuk mengambil lebih dari 60% pangsa pasar sensor gambar pada tahun fiskal 2025 dalam hal nilai. Pemerintah Jepang secara aktif memberikan subsidi kepada para pembuat cip, yang mengisyaratkan bahwa Sony mungkin akan mendapatkan bantuan untuk menambah lini produksi.

Bisnis musik Sony diuntungkan oleh pergeseran ke arah streaming, yang tetap kokoh selama ekonomi melemah. Grup bisnis besar ini berinvestasi untuk kehadiran yang lebih kuat di India, negara dengan populasi terpadat di dunia, di mana belanja hiburan diperkirakan akan melonjak seiring dengan meningkatnya pendapatan.

Bisnis  film, Sony menambah daftar film adaptasi game-nya dengan bekerja sama dengan Nintendo Co. dalam film live-action Legend of Zelda. Film Super Mario dari Nintendo menjadi salah satu film terlaris tahun ini, yang memicu ekspektasi untuk Zelda.

“Hasilnya secara keseluruhan sedikit lemah. Hal ini meningkatkan prospek fiskal, namun karena laba operasional tetap tidak berubah, kenaikan prospek ini sebagian besar disebabkan oleh lemahnya yen,” pungkas Ito.

(bbn)

No more pages