Dengan data yang terkontraksi tersebut, saham-saham emiten industri otomotif ikut terjerembab di jalur merah. Tercermin dari pergerakan harga saham yang kompak mengalami penurunan.
Pada penutupan perdagangan Jumat (10/11/2023), saham-saham industri otomotif dan pendukungnya, termasuk perusahaan pembiayaan (multifinance) memerah, seiring dengan melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan sesi II IHSG melemah 0,42% ke level 6.809,26 dengan 184 saham menguat, 333 saham drop, dan sisanya 227 saham stagnan.
Saham PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) yang bergerak pada bidang pembuatan spare parts otomotif dan mesin dan produk terkait lainnya sore ini anjlok mencapai 3,37% ke harga Rp1.860/saham. Disusul oleh saham PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) yang drop 2,21% ke harga Rp2.650/saham.
Saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) melemah 1,79% ke posisi Rp1.365/saham, setelah pada pagi tadi sempat drop 2% lebih di level terendahnya Rp1.350/saham. Sementara perusahaan kompetitornya PT Astra International Tbk (ASII) menguat tipis 0,43% ke level Rp5.775/saham.
Saham PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) yang merupakan perusahaan di bidang manufaktur komponen otomotif, terutama untuk mobil juga ikut melemah laju geraknya, dengan mencatatkan penurunan 0,73% ke harga Rp1.350/saham.
Senada, saham PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) melemah 2,29% pada penutupan perdagangan, parkir pada harga Rp850/saham. Pada industri pendukung lainnya, saham-saham perusahaan pembiayaan atau Multifinance juga ikut melemah. Saham PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) turun 0,7% ke harga Rp10.625/saham. Pada saat yang sama, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF) melemah 0,56% ke harga Rp350/saham.
Sementara itu, saham PT Indomobil Multi Jasa Tbk (IMJS) drop pada sore hari ini, dengan penurunan 1,32% ke harga Rp298/saham. Serta gerak saham PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) melemah 0,9% ke harga Rp1.095/saham.
(fad/wep)