Logo Bloomberg Technoz

BRI melalui program BRI Menanam memperhatikan potensi unggulan yang dikembangkan di calon lokasi tanam serta menyesuaikan dengan kondisi agroekologi wilayah tersebut. Pemberian bibit yang sesuai dengan komoditas unggulan yang dikembangkan serta kesesuaiannya dengan agroekologi setempat diharapkan mampu memberikan multiply effect yang tidak hanya mampu meningkatkan perekonomian melalui hasil komoditas namun sekaligus menjadi upaya untuk menjaga lingkungan dengan karbon yang akan terserap saat bibit pohon tersebut tumbuh dengan baik.

Bantuan BRI tak hanya dari melalui program BRI Menanam, tapi juga dari segi permodalan, pelatihan dari mulai pembibitan, budidaya, panen, pasca panen, sampai ke pengolahan hasil yang menjadi bagian program pemberdayaan Desa BRILian. Dari sini, keterampilan dan pengetahuan sumber daya manusia di desa ini turut berkembang sehingga dapat berinovasi lebih baik lagi.

“Harapan kami selain dapat menghasilkan produk terbaik, juga usaha-usaha tersebut dapat menyerap tenaga kerja dari lokal desa kita. Jadi dari pisang, durian, maupun kopi, kita bisa mendapatkan pendapatan juga dan menyerap tenaga kerja juga,” ucapnya.

Di luar pertanian, Desa Mekarbuana memiliki potensi besar dalam mengembangkan mata pencaharian lainnya. Misalnya, terdapat belasan hingga puluhan destinasi wisata mulai dari kuliner, wisata alam, hingga arena berkemah. Tak ayal desa ini lebih dikenal sebagai desa Agro-Ekowisata.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa BRI Menanam merupakan wujud nyata dan upaya berkelanjutan BRI dalam merealisasikan prinsip ESG serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia di tahun 2030, sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden No 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan pada tanggal 4 Juli 2017.

Sunarso menambahkan bahwa program BRI Menanam diharapkan dapat menjadi lokomotif dari aspek ekonomi, lingkungan dan sosial bagi Masyarakat. Pihaknya juga berharap, masyarakat maupun nasabah dapat berkomitmen menanam dan merawat bibit yang kami berikan. Harapannya program ini akan dapat terus on going dan kedepan dapat lebih efektif lagi dalam menyerap karbon.

“Sementara kalau di kota, kami membuat klaster-klaster. Ternyata, kebutuhan sayur di satu rumah tangga bisa dipenuhi sendiri dengan menanam pada media tanam (urban farming), jadi upaya untuk menghijaukan Kawasan perkotaan sampai di gang hingga desa-desa menjadi sangat terbuka”, tambahnya.

(tim)

No more pages