Logo Bloomberg Technoz

"Prinsipnya direktur utamanya nanti [dan] komisaris utamanya itu dari pemenang [pemegang saham terbanyak] kan. [Sekarang] yang paling gede siapa [porsi sahamnya]?, imbuhnya.

Saat ini, jajaran direksi Vale INCO sendiri yakni Ferbriany Eddy, sebagai Presdien Direktur sekaligus Chief Executive Officer (CEO). Dia dipilih melalui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada April 2021.

Selanjutnya, Wakil Presiden Direktur dipegang oleh Adriansyah Chaniago. Pengangkatan ini sejalan dengan penyelesaian transaksi pembelian 20% saham oleh PT Indonesia Asahan Aluminium atau MIND ID.

NCO sendiri telah mengumumkan bahwa perseoran akan segera melakukan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) dalam waktu dekat.

Berdasarkan keterangan resminya, perusahaan mengundang para pemegang saham untuk melakukan RUPLSB pada 6 Desember. RUPSLB tersebut rencananya diagendakan untuk membahas perubahan susunan jajaran direksi perseroan.

Sebelumnya, mayoritas saham INCO masih dipegang oleh Vale Canada Limited (VCL) dengan kepemilikan 43,79% porsi saham, disusul dengan MIND ID dengan kepemilikan 20%, dan Sumitomo Metal Mining sebesar 15,03%. Adapun, kepemilikan publik pada Vale sebesar 21,18%.

Jika progres divestasi berjalan lancar, maka saham MIND ID di INCO akan bertambah menjadi 34% dari sebelumnya 20%.

Sebaliknya, kepemilikan Vale Canada sebagai induk INCO akan berkurang 14%, dari 43,79% menjadi 29,79%. Dengan demikian, MIND ID akan menjadi pemegang saham terbesar INCO, sementara terbesar kedua adalah VCL.

Proses divestasi Vale merupakan salah satu syarat utama bagi Vale Indonesia. Sesuai amanat Undang-Undang No.3/2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (UU Minerba), perusahaan tambang asal Kanada itu memerlukan keputusan dan kepastian pelepasan sahamnya sebesar minimal 11% jika ingin memperpanjang syarat kontrak karya menjadi izin usaha pertambanngan khusus (IUPK) yang akan berakhir pada Desember 2025 itu.

(ibn/wdh)

No more pages