Logo Bloomberg Technoz

Stagnasi satu kuartal telah diprediksi oleh bank sentral, Bank of England (BOE) yang memperkirakan ekonomi tidak akan tumbuh sama sekali tahun depan.

Pengeluaran konsumen, investasi bisnis, dan pengeluaran pemerintah semuanya turun di kuartal ketiga sehingga ekonomi lebih banyak ditopang oleh kinerja perdagangan yang lebih baik.

Ini adalah prospek yang suram bagi Perdana Menteri Rishi Sunak yang bersiap untuk maju pemilihan umum tahun depan.

Ini juga dapat membantu meyakinkan pembuat kebijakan di BOE bahwa mereka telah melakukan cukup banyak untuk mengendalikan inflasi setelah menaikkan suku bunga dari 0,1% menjadi 5,25% dalam waktu kurang dari dua tahun.

Kepala ekonom BOE Huw Pill mengisyaratkan hal itu dalam pidatonya pada Kamis setelah bank sentral menurunkan prospek pertumbuhannya pekan lalu.

Namun, baik dia maupun Gubernur BOE Andrew Bailey telah menekankan perlunya menjaga bunga acuan di wilayah yang ketat untuk jangka waktu yang lama untuk menekan tekanan harga.

Para trader bertaruh bahwa bunga acuan telah mencapai puncaknya dengan BOE diperkirakan akan mulai menurunkan mulai Agustus tahun depan.

Ekonomi Inggris menghadapi hambatan di beberapa bidang pada kuartal ketiga. Mogok kerja di sektor publik melanda sekolah dan layanan kesehatan sementara para peritel menderita akibat cuaca basah pada bulan Juli dan suhu panas yang tidak sesuai musim pada bulan September yang menyebabkan konsumen menunda pembelian pakaian musim gugur dan musim dingin.

Bank sentral juga memperkirakan pertumbuhan 0,1% di kuartal keempat dan datar sepanjang tahun 2024. Namun, beberapa ekonom berpikir itu cenderung optimistis mengingat dampak pengetatan moneter sejak 2021 belum terasa penuh.

Data inflasi pekan depan diperkirakan memberi BOE alasan lebih lanjut untuk jeda, dengan inflasi diperkirakan turun di bawah 5% dari 6,7% pada September dengan pertumbuhan upah mendekati 8% — jauh di atas target inflasi 2%.

(bbn)

No more pages