Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatatkan laba bersih US$ 1,2 miliar per akhir Desember 2022 atau sekitar Rp 18,26 triliun, meningkat pesat 152% dibanding posisi sebelumnya US$ 475,5 juta. Peningkatan laba didukung pertumbuhan pendapatan bersih hasil penambangan batu bara.

Berdasarkan laporan kinerja 2022 yang dipublikasikan, seperti dikutip Kamis (23/2/2023), total pendapatan dari penjualan batubara ITMG mencapai US$ 3,63 miliar. Terjadi pertumbuhan pendapatan sebesar 75%  dari sebelumnya US$ 2,06 miliar.

Laba sebelum pajak tercatat US$ 1,54 miliar meningkat lebih dari 148% dibandingkan raihan tahun 2021, yang sebesar US$ 621,08 juta.

ITMG pada tahun buku 2022 mencatatkan liabilitas sebesar US$ 689,8 juta, naik 48,4% dari posisi sebelumnya US$ 464,6 juta. Ekuitas perseroan juga meningkat  58,4% dari US$ 1,66 miliar menjadi US$ 2,64 miliar. Hingga, total aset perseroan pada akhir tahun lalu mencapai US$ 2,65 miliar. Aset Indo Tambangraya Megah naik 58,4% dari raihan sebelumnya US$ 1,66 miliar.

“Total Aset mengalami perubahan kenaikan sebesar 55%, hal ini disebabkan karena naiknya kas  dan  setara kas, serta piutang usaha-pihak ketiga. Kenaikan ini disebabkan oleh  peningkatan pendapatan bersih beserta kas yang dihasilkan dari operasi perusahaan, seiring dengan meningkatnya harga jual batubara perusahaan,” ungkap pihak ITMG dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (23/2/2023).

“Untuk total liabilitas, terdapat perubahan kenaikan sebesar 48% terutama dikarenakan kenaikan utang pajak-pajak penghasilan badan sebagai akibat dari  meningkatnya beban pajak penghasilan seiring dengan pertumbuhan laba  perusahaan," manajemen menambahkan.

Indo Tambangraya mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 1,129 miliar lembar dengan kepemilikan mayoritas dipegang oleh Banpu Mineral Pte. Ltd. Banpu memegang 736,07 juta lembar atau setara 65,1% dari modal ditempatkan disetor penuh.

Indo Tambangraya Megah. (Dok. Indo Tambangraya Megah)

Tiga pemilik saham individu ITMG adalah Fredi Chandra selaku komisaris perseroan, Bramantya Putra sebagai wakil direktur dan Jusnan Ruslan sebagai direktur. Fredi memiliki 1,36 juta lembar (0,12%) sedangkan Bramantya dan Jusnan tercatat mempunyai 3.500 lembar dan 14 ribu lembar. Sisanya menjadi milik publik sebanyak 1,09 miliar lembar (31,79%). Masih terdapat pula saham treasuri sebanyak 33,3 juta lembar (2,95%).

Pada perdagangan sesi 1, Kamis ini saham ITMG berada pada posisi Rp 35.875/lembar, atau naik 300 poin atau 0,84% dibandingkan posisi sehari sebelumnya Rp 35.575/lembar. Saham Indo Tambangraya Megah diperdagangkan sebanyak 2.300.110.000 lembar dengan nilai Rp 83,19 miliar.

Tahun 2022 adalah tahunnya industri batu bara. Pergerakan harga batu bara dunia sempat menyentuh angka US$ 400/ton. Namun di awal tahun baru penyusutan harga terjadi dan hanya menyisakan US$ 200/ton, meski dalam dua hari terakhir terjadi rebound. Berdasarkan data International Energy Agency (IEA) permintaan batu bara secara global menyentuh 8 miliar ton pada 2022, sekaligus menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah.

(wep)

No more pages