Tadinya, mayoritas saham INCO masih dipegang oleh Vale Canada Limited (VCL) dengan kepemilikan 43,79% porsi saham, disusul dengan MIND ID dengan kepemilikan 20%, dan Sumitomo Metal Mining sebesar 15,03%. Adapun, kepemilikan publik pada Vale sebesar 21,18%.
Dengan bertambahnya kepemilikan sebanyak 14%, maka saham MIND ID di INCO akan bertambah menjadi 34% dari sebelumnya 20%.
Sebaliknya, kepemilikan Vale Canada sebagai induk INCO akan berkurang 14%, dari 43,79% menjadi 29,79%. Artinya MIND ID akan menjadi pemegang saham terbesar INCO, sementara terbesar kedua adalah VCL.
Lebih lanjut, Arifin mengatakan holding badan usaha milik negara (BUMN) sektor pertambangan itu akan menempatkan orangnya di posisi strategis dewan direksi dan komisaris Vale Indonesia.
“Prinsipnya direktur utamanya nanti [dan] komisaris utamanya itu dari pemenang [pemegang saham terbanyak] kan,” tegas Arifin. “Yang paling gede siapa [porsi sahamnya]? Nah itu.”
5% Saham Harga Diskon
Dalam sebuah kesempatan pertengahan tahun ini, MIND ID sempat menyatakan Vale Indonesia akan melepas sebagian sahamnya dengan harga diskon atau di bawah harga pasar.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo mengatakan 5% saham akan dilepas oleh Vale Indonesia dengan harga diskon. Adapun, sisanya akan dilepas atau dibayar oleh holding BUMN tambang itu dengan harga pasar.
“Harga pasar sebenarnya, tetapi ada diskon, tetapi dari 11% itu hanya 5% yang diskon," jawab Dilo saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, medio Juni.
Sebagai catatan, Vale Indonesia diminta untuk melakukan divestasi saham tambahan sebesar 11% sebagai syarat perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang akan berakhir pada Desember 2025.
Syarat tersebut untuk memenuhi 51% kepemilikan saham ke negara yang diamanatkan oleh Undang-Undang (UU) No. 3/2020 tentang Perubahan atas UU No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (UU Minerba).
(wdh)