Logo Bloomberg Technoz

Powell mengatakan para pejabat tidak akan ragu untuk memperketat kebijakan lebih lanjut jika diperlukan. Pernyataan ini dianggap lebih Hawkish daripada pernyataan sebelumnya.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, pernyataan Powell juga membuat para investor memperkirakan peluang yang sedikit lebih tinggi untuk kenaikan suku bunga acuan lagi, sambil mengurangi spekulasi pada pemotongan suku bunga yang diperkirakan terjadi sebelum Juli.

"Jika diperlukan pengetatan kebijakan lebih lanjut, kami tidak akan ragu melakukannya,” kata Powell dalam pembukaan pidato yang disiapkan untuk sebuah diskusi panel di konferensi Dana Moneter Internasional di Washington pada Kamis.

“Namun, kami akan terus berhati-hati, sehingga memungkinkan kami mengatasi risiko disesatkan oleh data yang beberapa bulan ini bagus, dan risiko pengetatan yang berlebihan,” tambahnya

Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, peringatan dari sejumlah pejabat tinggi Bank Sentral AS yang terkenal berpandangan tegas (hawkish) telah mengurangi rasa optimisme di pasar bahwa kenaikan suku bunga acuan telah mencapai puncaknya.

“Dalam beberapa hari terakhir sejumlah pejabat tinggi Federal Reserve telah memberi komentar yang memberi indikasi bahwa pintu untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut masih terbuka lebar sehingga menciptakan ketidakpastian di kalangan investor,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Selain itu, Jerome Powell pada sebelumnya juga telah memberi sinyal bahwa opsi kenaikan suku bunga acuan lebih lanjut masih jadi bahan pertimbangan serta pemangkasan suku bunga belum di diskusikan secara internal oleh pejabat Federal Reserve.

Dari dalam negeri, penjualan eceran atau ritel berhasil mencetak pertumbuhan pada September, dan Oktober diperkirakan akan naik lebih tinggi. 

Pada Kamis, Bank Indonesia (BI) melaporkan penjualan ritel yang dicerminkan dengan Indeks Penjualan Riil tercatat 201,1 pada September. Tumbuh 1,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Tetap kuatnya kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh Sub-Kelompok Sandang, Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, serta Bahan Bakar Kendaraan Bermotor yang tumbuh lebih tinggi," sebut laporan BI.

Untuk Oktober, IPR diperkirakan berada di 206,3. Naik 1,8% yoy.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG bergerak menguat 0,5% ke 6.838 disertai dengan munculnya volume pembelian, penguatannya pun mampu menembus MA-20.

“Namun, selama IHSG belum mampu menembus area resistance terdekatnya di 6.887, maka posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian dari wave ii dari wave (iii),” papar Herditya dalam risetnya.

Herditya juga memberikan catatan, hal tersebut berarti IHSG masih rawan berbalik terkoreksi untuk menguji 6.734 terlebih dahulu. 

Apabila IHSG masih mampu bergerak di atas 6.639 sebagai supportnya, maka IHSG masih berpeluang bergerak menguat untuk menguji kembali rentang area 6.881-6.938.

Bersamaan dengan risetnya, Herditya merekomendasikan saham-saham berikut ADHI, ELSA, TLKM dan UNVR.

Kemudian, Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, IHSG berpotensi melanjutkan tren fluktuatif di rentang 6.800-6.850.

Melihat hal tersebut, Phintraco merekomendasikan saham-saham MAPI, MYOR, ESSA, INKP dan GGRM.

(fad/aji)

No more pages