Logo Bloomberg Technoz

Krisis Demografi, Jumlah Penduduk China Berkurang

Ruisa Khoiriyah
17 January 2023 12:02

Suasana penumpang layanan kereta api berkecepatan tinggi yang menghubungkan Hong Kong dan China daratan di Stasiun Kowloon Barat, yang dioperasikan oleh MTR Corp., di Hong Kong, Minggu (15/1/2023). (Bertha Wang/Bloomberg)
Suasana penumpang layanan kereta api berkecepatan tinggi yang menghubungkan Hong Kong dan China daratan di Stasiun Kowloon Barat, yang dioperasikan oleh MTR Corp., di Hong Kong, Minggu (15/1/2023). (Bertha Wang/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Jumlah penduduk China berkurang untuk pertama kali sejak 1961, berdasarkan data resmi Biro Statistik Nasional China, Selasa (17/1/2023). Pada 2022, jumlah penduduk China tercatat sebanyak 1,41 miliar jiwa, berkurang 850.000 jiwa dibandingkan akhir 2021, yang menjadi catatan sejarah bagi China terkait semakin seriusnya krisis demografi.

Selama 2022, sebanyak 9,56 juta bayi lahir turun dibandingkan angka kelahiran 2021 yang tercatat 10,62 juta kelahiran. Angka kelahiran tahun lalu juga menjadi yang terendah sejak 1950, kendati pemerintah China sudah menempuh banyak kebijakan untuk mendorong keluarga memiliki lebih banyak anak. 

Terakhir kali China mengalami penurunan jumlah penduduk adalah di era Mao Zedong pada tahun 1961, saat terjadi bencana kelaparan hebat. 

Tahun lalu, angka kematian di China juga tercatat lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya. Sebanyak 10,41 juta orang China meninggal dunia pada 2022, dari biasanya sekitar 10 juta kematian.

China mengalami lonjakan kematian akibat ledakan infeksi Covid-19 yang terjadi mulai Desember 2022 lalu. Ini terjadi karena pemerintah secara tiba-tiba memutuskan menarik kebijakan nol Covid-19 dan melonggarkan berbagai batasan mobilitas masyarakat.