“Misalnya saya ingin pergi dari A ke B, Pak Menteri [Budi Arie] mau pergi dari X ke Z. Nanti masuk ke apps, pakai kecerdasan buatan untuk membuat optimalisasi rute. Jadi tidak ada bus yang bergerak sia-sia, semua akan ada demand dan rute dinamis per jam atau setengah jam,” ujarnya.
Selain itu, OIKN juga sedang melakukan kerja sama dengan Hyundai Motor Corporations untuk taksi terbang (sky taxi). Kendaraan ini diklaim seperti drone besar yang mampu menampung 4 penumpang dan 1 pilot untuk menampung penduduk dari Balikpapan, Samarinda, dan Nusantara.
Terakhir, OIKN juga akan mengembangkan konektivitas melalui kereta api. Bambang mengeklaim terdapat banyak investor kereta yang sudah menyampaikan minat, tetapi OIKN masih merampungkan rencana utama (master plan) yang ditargetkan selesai tahun depan.
“Kita lihat mana yang terbaik untuk kereta api. Di dalam kotanya sendiri kan kita juga nanti di samping 10 menit tadi kita juga akan melihat bagaimana koneksi antara Balikpapan, Samarinda, dengan IKN. Ada istilahnya TOD ya, transit oriented development. Jadi itu simpul-simpul transportasi yang kita akan bangun sebagai tempat-tempat komersial juga. Yang itu pasti akan generate banyak orang,” tandasnya.
Bambang mengatakan, penduduk dari IKN tidak lepas dari penduduk di daerah Balikpapan yang berjumlah 850.000, Samarinda 800.000 dan Kabupaten Kutai Kertanegara yang berjumlah 200.000. Dengan demikian, jumlah penduduk diproyeksikan mencapai 1,8 juta pada 2024.
(dov/wdh)