Logo Bloomberg Technoz

Adapun perihal rencana isu merger XL-FREN saat ini, dia pun tetap menyerahkan sepenuh kepada masing-masing perusahaan. “Kalau solusi bisnis kan itu tergantung mereka. [Namun] kami belum menerima permohonan sama sekali sampai saat ini,” ucap Wayan.

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Wayan Toni Supriyanto. (Dok: Sultan Ibnu Affan/Bloomberg Technoz)

Pendapat Wajan sejalan dengan Menkominfo Budi Arie Setiadi. Namun dipastikan pemerintah menyerahkan seluruh keputusan konsolidasi ke kedua perusahaan. Biarkan pertimbangan bisnis menjadi dasar jadi atau tidaknya bersatunya Fren dan XL Axiata.

“Ini, kan, B2B, biar saja. Prinsipnya dukung efisiensi. Gini loh, kalo industri telekomunikasi, kan, masih sehat, ekosistem masih solid. Saya pikir merger Smartfren dan XL akan lebih positif buat industri,” ucap Budi Arie.

Berdasarkan informasi dari pelaku pasar yang mengetahui rencana tersebut, kedua perusahaan dikabarkan telah sepakat untuk melakukan aksi korporasi  dengan valuasi penjualan saham FREN ditetapkan di bawah Rp50/unit.

(ibn/wep)

No more pages