"Peningkatan kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh Kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, Suku Cadang dan Aksesori, serta Makanan, Minuman dan Tembakau," lanjut laporan BI.
Secara bulanan, penjualan ritel pada Oktober diperkirakan tumbuh 2,6% mtm. Ditopang oleh beberapa kelompok seperti Makanan, Minuman dan Tembakau serta Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya sejalan dengan peningkatan permintaan dalam negeri, persiapan Hari Natal, dan kelancaran distribusi.
Dari sisi harga, tekanan inflasi pada Desember (3 bulan mendatang) dan Maret 2024 (6 bulan mendatang) diperkirakan meningkat. Hal ini diindikasikan oleh Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Desember dan Maret 2024 masing-masing sebesar 131,2 dan 133, lebih tinggi daripada IEH bulan sebelumnya masing-masing sebesar 119,9 and 129,7.
"Responden menginformasikan peningkatan tersebut didorong oleh kenaikan harga seiring dengan periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal, libur akhir tahun dan sekolah, serta momentum bulan Ramadan pada 2024," tulis laporan BI.
Waspada Kenaikan Inflasi
Sejauh ini, inflasi nasional boleh dibilang terkendali. Hingga Oktober, inflasi tahun kalender sepanjang 2023 adalah 1,8%.
Sementara inflasi tahunan ada di 2,56% yoy. Masih berada di batas bawah target inflasi BI yatu 3-4%.
Namun BI memperkirakan inflasi pada akhir tahun bisa mencapai 3%. Peningkatan permintaan pada Hari Natal dan Tahun Baru menjadi penyebabnya.
"Inflasi akan tetap terkendali. Akhir tahun ini sekitar 3%, biasanya akhir tahun harga pangan naik," kata Perry Warjiyo, Gubernur BI, dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) edisi kuartal III-2023, pekan lalu.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) sudah memberikan wanti-wanti soal potensi inflasi pada akhir tahun ini. "Pada akhir tahun sampai Desember, inflasi biasanya akan dipengaruhi sisi demand karena faktor liburan Nataru," kata Pudji Ismartini, Deputi Kepala BPS Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, awal bulan ini.
Secara historis, lanjut Pudji, ada beberapa komoditas yang perlu dicermati karena ada potensi kenaikan harga. Di antaranya adalah beras, telur ayam ras, daging ayam ras, cabai merah, dan cabai rawit.
"Di kelompok transpotasi, ada tarif angkutan udara karena peningkatan permintaan," tuturnya.
(aji)