Bambang kembali menegaskan bahwa OIKN tidak melakukan pembatasan terhadap PMA. Menurutnya, hanya masalah waktu sampai menunggu PMA merealisasikan investasinya di Indonesia.
Adapun terdapat investor asing yang telah menyampaikan minat melalui Letter of Intent (LoI). Bambang tidak menyebutkan jumlah pastinya, namun memastikan bahwa saat ini terdapat sekitar 320 LoI yang telah diterima baik dari swasta dalam negeri maupun asing.
Bambang juga mengatakan terdapat sekitar 1-2 PMA yang akan melakukan realisasi investasi berupa groundbreaking pada kuartal pertama 2024. Diatidak menyebut waktu pasti dan total investasi dari realisasi tersebut. Namun, memastikan bahwa total investasi pada Januari 2024 berkisar antara dengan nilai investasi di bulan Desember 2023 sebesar Rp10 triliun.
“PMA Q1 2024 karena mereka berproses ya, namanya asing itu kadang-kadang lebih njelimet (rumit) ya,” ujarnya.
“(Realisasi PMA) termasuk KPBU. KPBU kan termasuk juga PMA, perusahaan asing nanti kerjasama dengan perusahaan lokal di Indonesia untuk membangun berbagai macam fasilitas,” tutupnya.
Sebelumnya, Bahlil memastikan seluruh proyek yang telah dibangun di IKN hingga saat ini masih berangkat dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
"Sejauh ini groundbreaking untuk PMDN semua," tegas Bahlil dalam paparan capaian investasi di kantor BKPM, Jumat (20/10/2023).
Bahlil mengatakan keseluruhan proyek masih akan fokus untuk PMDN, semata-mata untuk meminggirkan opini sesat bahwa proyek IKN semata-mata menjadi hajat pengusaha asing.
"Supaya jangan kalian (publik) IKN ini untuk proyek asing," tegas Bahlil.
Adapun Bahlil mengatakan proyek yang berangkat dari penanaman modal asing (PMA) akan berlanjut ketika proyek PMDN tuntas. Termasuk proyek yang berkaitan dengan kebutuhan teknologi tinggi.
(dov/ain)