Logo Bloomberg Technoz

Saham Asia Diproyeksi Tertekan, Risalah The Fed Jadi Sentimen

News
23 February 2023 08:24

Ilustrasi Aktivitas Kantor di Asia (Dok Bloomberg)
Ilustrasi Aktivitas Kantor di Asia (Dok Bloomberg)

Richard Henderson - Bloomberg News

Bloomberg - Pasar saham Asia bersiap menghadapi pembukaan yang terkontraksi, setelah pasar saham Amerika Serikat (AS) semalam bergerak di zona merah. Terdapat tekanan hasil risalah pertemuan Federal Reserve (The Fed) yang menegaskan pandangan bank sentral yang hawkish. Hal ini mendorong investor untuk meningkatkan spekulasi kenaikan suku bunga akan terus berlanjut.

Pasar saham Australia turun, bersamaan dengan kontrak berjangka saham Hang Seng Hong Kong yang terkoreksi setelah indeks acuan utama ditutup pada zona merah Rabu kemarin. Indeks S&P 500 ditutup turun 0,26% dengan menjadikannya penurunan keempat berturut-turut. Sementara itu, indeks Nasdaq 100 ditutup di zona hijau dalam menit-menit terakhir sesi perdagangan Wall Street pada Rabu. Pasar berjangka AS tercatat naik.

Imbal hasil obligasi 10 tahunan Australia dan Selandia Baru bergerak naik. Adapun, kenaikan obligasi pemerintah AS tercatat melambat setelah risalah pertemuan The Fed dirilis.

Pada catatan risalah tersebut menunjukkan bahwa pejabat The Fed memperkirakan kenaikan suku bunga untuk menekan angka inflasi. Mereka juga menunjukkan bahwa "Beberapa" pejabat membuka peluang terhadap kenaikan suku bunga 50 basis poin (bps) dalam pertemuan bank sentral awal bulan ini.