Menurutnya, konsumsi bensin dan diesel biasanya turun dalam beberapa bulan terakhir tahun ini di China, dan mungkin ada risiko penurunan tambahan karena minat untuk bepergian pasca periode Covid-19 tampaknya memudar di China.
Data bea cukai China yang dirilis Selasa (07/11/2023) lalu mencatat impor minyak mentah negara ini meningkat sebesar 7% pada bulan Oktober dari bulan sebelumnya, tetapi itu terjadi setelah penurunan 13% pada bulan September.
Lima grafik berikut memberikan gambaran lebih detail tentang gambaran permintaan minyak di negara ekonomi terbesar Asia ini:
Marjin Negatif
Harga minyak mentah yang lebih tinggi dan melemahnya permintaan diesel dan bensin telah memukul profitabilitas kilang-kilang independen di China selama beberapa bulan terakhir. Marjin di kilang yang dikenal sebagai “teapot refiners” ini pun terpengaruh.
Menurut konsultan industri lokal JLC, marjin para “teapot refiners” yang menyumbang sekitar seperempat dari kapasitas negara, berubah menjadi negatif pada akhir Oktober untuk pertama kalinya sejak awal Januari.
Teapot refiners adalah kilang minyak kecil yang dimiliki oleh perusahaan swasta di China. Kilang-kilang ini biasanya memiliki kapasitas di bawah 100.000 barel per hari dan biasanya berlokasi di daerah pedesaan.
Teapot refiners memainkan peran penting dalam industri minyak China, karena mereka bertanggung jawab untuk memasok sebagian besar minyak mentah dan produk minyak yang dikonsumsi di China.
Adapun data OilChem menunjukkan bahwa tingkat pengoperasian di fasilitas di provinsi Shandong, tempat sebagian besar teapot refiners berada, tercatatsekitar 57% dari kapasitas pada minggu hingga 3 November, terendah sejak Mei 2022,
Stok Meningkat Lagi
Setelah turun sekitar 70 juta barel dari akhir Juli hingga akhir Oktober, stok minyak mentah onshore China meningkat lagi sebagai tanda konsumsi domestik yang lesu, menurut data dari Vortexa Ltd.
Stok minyak negara ini telah meningkat sedikit, meskipun kecil, selama dua setengah minggu terakhir. Namun, harga minyak yang tinggi kemungkinan akan membatasi pembelian China untuk stoknya dan negara kemungkinan akan menurunkan persediaan, yang berarti impor minyak mentah masih akan sedikit, menurut Citigroup Inc. dalam catatan mereka akhir bulan lalu.
Minat Perjalanan Udara Lesu
Peningkatan perjalanan udara dan permintaan bahan bakar jet selama liburan Golden Week pada awal Oktober tidak sekuat yang diharapkan.
Hal ini adalag bukti bahwa orang enggan menghabiskan terlalu banyak untuk liburan di saat kondisi ekonomi masih sangat tidak pasti.
Menurut perkiraan dari BloombergNEF, penerbangan internasional dari China sangat lambat untuk pulih. Konsumsi bahan bakar jet China kemungkinan akan meningkat secara bertahap hingga awal Januari, tetapi tidak akan ada peningkatan yang signifikan sampai awal kuartal kedua.
Ekspor Menurun
Menurut OilChem, ekspor produk minyak China akan turun 40% pada bulan November dari Oktober. Para kilang telah menggunakan sebagian besar kuota ekspor bahan bakar mereka untuk tahun 2023. Itu kemungkinan akan menyebabkan penurunan besar dalam pengiriman diesel, yang menyumbang sebagian besar penjualan bahan bakar luar negeri negara itu, dalam beberapa bulan terakhir tahun ini.
Persediaan Bensin Naik dan Kendaraan Listrik
Persediaan bensin komersial China naik dalam tiga minggu hingga 26 Oktober, sementara tingkat pengoperasian di kilang milik negara turun, menurut data OilChem. Menurut perusahaan konsultan industri itu, stok yang tinggi dan kurangnya kuota ekspor kemungkinan akan menyebabkan lebih banyak penurunan aktivitas di perusahaan pengolah.
Perusahaan minyak utama Sinopec memprediksi permintaan bensin China akan mencapai puncaknya tahun ini karena adopsi kendaraan listrik yang cepat
(bbn)