Bloomberg Technoz, Jakarta – Anjloknya harga minyak dunia ke level terendah dalam tiga bulan dinilai sebagai fenomena yang lebih kompleks dari sekadar persoalan neraca suplai dan permintaan global terhadap komoditas emas hitam itu. 

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Muhammad Faisal menjelaskan terdapat tarik-menarik kepentingan negara-negara powerhouse untuk menjaga agar harga minyak mentah atau crude di pasar global tidak terlalu tinggi.

Sentimen lainnya, seperti perang Israel-Hamas, dinilai Faisal hanya sekadar faktor sesaat yang sejatinya tidak memberi dampak signifikan terhadap harga minyak dunia.

“Sejak konflik Israel dan Palestina, dampak terhadap harga minyak itu relatif short term dan terbatas, karena kedua pihak bukan produsen energi utama dunia dan juga bukan produsen pangan utama dunia,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (9/11/2023).

Hal itu menjelaskan mengapa harga minyak hanya tersulut sejenak, hanya pada awal konflik Israel-Hamas mulai tereskalasi awal Oktober.