Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa sebelumnya mengatakan pada Agustus, tabungan 'kelas kakap' ini tumbuh 6,79% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Melambat dibandingkan pertumbuhan Juli yang 7,69% yoy.
Yudhi mengatakan lambatnya pertumbuhan simpanan di atas Rp5 miliar disebabkan proses ekspansi bisnis. "Mereka pakai uang (tabungan) untuk ekspansi bisnis, sehingga pertumbuhan tabungannya cenderung melambat," ujar Purbaya.
Sedangkan untuk tabungan dengan nilai di atas Rp 100 juta, sambung Yudhi, tumbuh 3,83% yoy pada Agustus. Pertumbuhan tabungan kelompok ini mencatat kinerja terendah pada April, yaitu -8,5% yoy.
"Nasabah di bawah Rp 100 juta meningkatkan tabungannya. Kelihatannya pergerakan ekonomi mulai terasa sehingga mereka bisa menabung lebih banyak. Itu maksud saya," tuturnya.
(mfd/aji)