Logo Bloomberg Technoz

Selanjutnya, Powell dijadwalkan akan berpidato di IMF Conference pada Jumat malam waktu Amerika Serikat. Adapun pasar mengharapkan adanya konfirmasi akan clue kebijakan less-hawkish dalam rapat mendatang.

Sampai dengan saat ini, para pelaku pasar sudah percaya diri bahwa di sisa tahun ini tidak akan ada lagi kenaikan suku bunga acuan. Di pasar swap, probabilitas kenaikan Fed Funds Rate tinggal 7%.

Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia memaparkan, menguatnya kembali keyakinan bahwa Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) telah mengakhiri kampanye pengetatan kebijakan moneternya tahun ini telah mengangkat sentimen investor.

“Komentar dari sejumlah pejabat tinggi Federal Reserve yang selama ini bersikap tegas (hawkish) memberi sinyal bahwa secara kumulatif pengetatan kondisi finansial sejak Juli 2022 dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, meskipun para pejabat Federal Reserve membutuhkan waktu yang lebih banyak lagi untuk menilai apakah dampak pengetatan ini akan berumur panjang,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Selain itu, pasar kontrak berjangka (futures) melihat 90,2% peluang Federal Reserve akan sekali lagi mempertahankan suku bunga di Desember nanti, naik dari sebelumnya 68,9% peluang seminggu yang lalu.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, perkiraan-perkiraan tersebut datang sebelum komentar dari Jerome Powell, yang akan tampil dalam sebuah panel untuk membahas tantangan kebijakan moneter pada hari Kamis waktu setempat.

"Menarik untuk mendengar apakah dia akan membuat komentar tentang pergerakan suku bunga acuan jangka panjang yang terbaru," kata Matt Maley di Miller Tabak + Co. 

Dari dalam negeri, optimisme konsumen Indonesia terhadap kondisi perekonomian saat ini hingga beberapa bulan mendatang terus meningkat. Adapun Bank Indonesia (BI) melaporkan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada di level 124,3. Terus menguat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 121,7.

IKK di atas 100, artinya konsumen percaya diri dalam memandang perekonomian saat ini hingga 6 bulan ke depan.

"Meningkatnya keyakinan konsumen pada Oktober didorong oleh menguatnya Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). IKE tercatat meningkat terutama pada Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja," sebut laporan BI.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memaparkan, IHSG terkoreksi 0,6% ke 6.804 dan masih didominasi oleh volume penjualan. 

“Koreksi dari IHSG pun menembus cluster MA-20 dan MA-200 dan telah mengenai target koreksi minimal yang kami perkirakan. Saat ini, posisi IHSG diperkirakan sedang berada pada wave ii dari wave (iii), sehingga koreksi IHSG masih rawan berlanjut dengan target koreksi menguji area 6.734,” papar Herditya dalam risetnya pada Kamis (9/11/2023).

Herditya juga memberikan catatan, selama IHSG masih mampu bergerak di atas 6.639 sebagai support, maka IHSG masih berpeluang bergerak menguat untuk menguji kembali rentang area 6.881-6.938.

Bersamaan dengan risetnya, Herditya merekomendasikan saham-saham berikut AMRT, AUTO, BSDE dan INKP.

Kemudian, Analis Phintraco Sekuritas memaparkan, IHSG berpotensi menutup gap ke kisaran 6.750-6.780.

“IHSG rawan pelemahan lanjutan dan berpotensi menutup gap ke kisaran support area 6750-6780 pada perdagangan hari ini. IHSG mencatatkan support break low 6.850 kemarin. Kondisi ini diikuti terbentuknya sinyal death cross pada Stochastic RSI,” tulisnya.

Melihat hal tersebut, Phintraco merekomendasikan saham-saham BTPS, CPIN, NCKL, KLBF, MIKA, SCMA, BIRD.

(fad/aji)

No more pages