Harga minyak turun tajam selama 3 pekan terakhir karena kekhawatiran akan penurunan permintaan. Sementara pasokan dari Timur Tengah tidak terpengaruh akibat perang Israel-Hamas. Ekspor Rusia pun meningkat ke posisi tertinggi dalam 4 bulan terakhir.
Analisis Teknikal
Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), minyak memang masih bearish. Untuk Brent, nilai Relative Strength Index (RSI) ada di 33,79.
RSI di bawah 50 menunjukkan suatu aset sedang bearish.
Akan tetapi, koreksi yang sudah begitu tajam akhir-akhir ini membuat harga Brent berpeluang naik. Target kenaikan terdekat adalah US$ 82,27/barel. Jika tertembus, maka kemungkinan bisa naik lagi ke US$ 84,82/barel.
Target paling optimistis ada di US$ 89,57/barel.
Untuk WTI, skor RSI ada di 33,05. Seperti halnya Brent, WTI juga menghuni zona bearish.
Juga seperti Brent, harga WTI berpotensi naik karena technical rebound. Target kenaikan terdekat ada di US$ 77,98/barel. Penembusan di titik ini bisa membawa harga naik lagi menuju US$ 78,15/barel.
Target paling optimistis adalah US$ 86,16/barel.
(aji)