Ketenangan ini didorong oleh para swap trader yang memperkirakan hampir tidak ada peluang keanikan suku bunga di bulan Desember, dan tidak ada kenaikan lebih lanjut bulan depan.
Perkiraan-perkiraan tersebut datang sebelum komentar dari para gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS). Gubernur Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, akan tampil dalam sebuah panel untuk membahas tantangan kebijakan moneter pada hari Kamis.
"Menarik untuk mendengar apakah dia akan membuat komentar tentang pergerakan suku bunga jangka panjang yang terbaru," kata Matt Maley di Miller Tabak + Co. "Jika nada bicaranya agak lebih hawkish daripada minggu lalu, itu bisa menjadi pemicu untuk 'istirahat' di pasar yang kami pikir bisa atau seharusnya terjadi."
Gubernur Federal Reserve Atlanta, Raphael Bostic, dan rekannya dari Richmond, Tom Barkin, juga dijadwalkan untuk berbicara pada hari Kamis. Demikian pula dengan kepala ekonom Bank of England, Huw Pill.
Di Asia, Jepang akan merilis data neraca transaksi berjalan saat ini untuk bulan September. Bank of Japan akan mengeluarkan ringkasan pendapat untuk bulan Oktober. Para investor akan memantau data inflasi dan harga produsen Oktober untuk China. Data PDB kuartal ketiga untuk Filipina juga akan dirilis.
Harga minyak Brent turun di bawah US$80 per barel untuk pertama kalinya sejak Juli. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate, patokan AS, turun 2,6% menjadi di bawah US$76, level terendah dalam tiga bulan.
Laporan keuangan perusahaan juga menjadi faktor penopang saham AS. Lebih dari empat dari lima perusahaan dalam S&P 500 yang melaporkan kinerjanya telah melampaui perkiraan. Beberapa perusahaan yang melampaui perkiraan laba termasuk Walt Disney Co, yang melaporkan hasil pada Rabu malam. Perusahaan penyedia layanan penyewaan kendaraan Lyft Inc. dan Instacart juga melaporkan hasil yang melebihi ekspektasi.
(bbn)