Logo Bloomberg Technoz

Harga Gula Dunia Naik, Bapanas Akui Belum Bahas Subsidi Importir

Dovana Hasiana
08 November 2023 20:35

Pertani sedang membawa tebu ke pabrik gula. (Mercury Bloomberg)
Pertani sedang membawa tebu ke pabrik gula. (Mercury Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah belum membahas mekanisme pemberian subsidi bagi importir gula, di saat harga gula dunia melonjak hingga US$26-27 sen per pon. 

Alasannya, berbeda dengan beras, gula belum dinilai menjadi komoditas yang memberikan dampak signifikan bagi masyarakat Indonesia. Sehingga subsidi bagi para importir gula memang belum dibahas oleh pemerintah. 

Namun, Arief mengakui telah melihat adanya kenaikan harga tersebut. Sehingga hal ini mendorong terjadinya mekanisme pasar, di mana harga yang dijual akan disesuaikan dengan pasokan (supply) dan permintaan (demand). Dirinya pun membuka peluang adanya diskusi untuk membahas mekanisme subsidi yang akan diberikan kepada importir gula. 

“Nanti perkara apabila ada subsidi kita bisa ngobrol, diskusi. Tapi mau untung atau rugi harusnya mekanisme pasar. Kalau belinya sudah Rp14.900, kan tidak mungkin kita suruh jual Rp14.000 dong,” ujar Arief saat ditemui usai agenda rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI, di Kompleks DPR, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023). 

“(Harga) Rp14.500-Rp14.900 itu kan banyak penyebabnya. Misalnya India sekarang sedang di-banned (ekspor gula), kemudian Pelabuhan Santos di Brasil, kalau sekarang order, antriannya 2 bulan. Kemudian currency, hari ini sudah Rp15.500-Rp15.600 (terhadap USD). Kemarin sampai Rp15.900. Kalau harga sudah begitu, harus disesuaikan karena ini bukan cuma Indonesia, tapi seluruh dunia,” lanjutnya.