Logo Bloomberg Technoz

Berikut ini adalah profile dari Anthony Tan, pendiri dari Grab dan suami Chloe Tong.

Profile

Anthony Tan merupakan CEO group dan Co-Founder Grab, perusahaan teknologi seluler terkemuka di Asia Tenggara. Dengan berfokus pada strategi bisnis hyperlokal dan membangun kemitraan strategis, Tan dan timnya mengubah Grab dari aplikasi pemesanan taksi menjadi platform superapp terdepan di Asia Tenggara dengan menyediakan layanan sehari-hari yang penting bagi konsumen.

Anthony kelahiran Desember 1982 itu merupakan pria kebangsaan Singapura yang lahir di Malaysia. Anthony memiliki Bachelor of Arts (Economics and Public Policy) dari University of Chicago, dan Master of Business Administration dari Harvard Business School.

Anthony Tan. (Sumber: Grab)

Kepemimpinan dan visinya telah memberinya beberapa penghargaan, termasuk Fortune's 40 under 40 pada tahun 2016 dan 2018, The Bloomberg 50 pada tahun 2017, Fast Company's 100 Most Creative People pada tahun 2018 dan daftar Fortune's World's 50 Greatest Leaders pada tahun 2021. Dia juga dianugerahi Nikkei Asia Prize pada tahun 2020.

Di bawah kepemimpinan Anthony, Grab juga telah menerima pengakuan global atas inovasi dan dampaknya di kawasan ini, termasuk peringkat kedua di Fast Company's Most Innovative Companies pada tahun 2019, berada di daftar CNBC's Disruptor 50 selama empat tahun berturut-turut, dan masuk dalam daftar Fortune's Change the World pada tahun 2020.

Sedangkan sang Istri, dikutip dari media lokal Singapura, Chloe merupakan putri dari Tong Kooi Ong, pemilik The Edge Media Group di Malaysia. Chloe juga diketahui senang melakukan investasi di sektor real estate. Dan berperan penting dalam bisnis sang suami.

GrabFood driver (courtesy of Grab)

Kekayaan

Menurut majalah Forbes, CEO dan Founder Grab itu disebut memiliki kekayaan bersih US$790 juta (Rp12 triliun).

Sebelum membangun Grab, Anthony merupakan salah satu pengusaha rakit mobil di Malaysia. Lalu pada tahun 2021, Anthony mendirikan Grab di Malaysia, yang awalnya bernama MyTeksi.

Lalu Grab berkembang dan banyak digunakan di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Grab juga berhasil mendapatkan investasi dari beberapa perusahaan besar, seperti SoftBank , Didi Chuxing, Hyundai Motor, dan Toyota.

Pendapatan Grab tumbuh 130% secara tahunan menjadi US$525 juta pada kuartal I 2023 dengan kerugian 43 persen yoy menjadi minus US$250 juta.

(spt/dba)

No more pages