“Para peserta umumnya mencatat bahwa risiko terbalik terhadap prospek inflasi tetap menjadi faktor kunci yang membentuk prospek kebijakan, dan bahwa mempertahankan sikap kebijakan yang ketat sampai inflasi jelas berada di jalur menuju 2% sesuai dari perspektif manajemen risiko,” kata risalah tersebut.
Sejumlah pejabat Fed mengatakan bahwa kebijakan yang "tidak cukup membatasi" dapat menghambat kemajuan untuk meredakan tekanan inflasi, menurut risalah tersebut.
Michael Gapen, kepala ekonomi AS di Bank of America Securities mengatakan banyak momentum di pasar tenaga kerja AS dan risiko seputar inflasi di luar perkiraan the Fed.
“Kami perlu melihat disinflasi yang luas, dan kami tidak mendapatkannya dalam data terbaru.”
Gapen memperkirakan the Fed akan melanjutkan pengetatan ke kisaran 5,25% hingga 5,5%.
Perilaku pasar
Menjelang pertemuan tersebut, pasar memperkirakan penurunan suku bunga pada paruh tahun 2023. Mereka berspekulasi kemungkinan bahwa Fed akan berbalik arah dan mulai memangkas suku bunga sebelum akhir tahun ini.
Kathy Bostjancic, kepala ekonom di Nationwide Life Insurance Co., mengatakan dia menaikkan perkiraannya untuk suku bunga puncak ke kisaran 5,25% hingga 5,5% mengingat data pekerjaan dan inflasi yang kuat pada Januari.
Menyusul rilis risalah tersebut, para trader swap mempertahankan keyakinan mereka bahwa Fed akan terus mendorong suku bunga lebih tinggi, dengan pasar mengindikasikan kenaikan 25 basis poin kemungkinan akan terjadi pada pertemuan bulan Maret, Mei dan Juni.
Investor mengangkat ekspektasi suku bunga akan mencapai puncaknya pada sekitar 5,36%.
Imbal hasil treasury berfluktuasi tetap lebih rendah pada hari itu sementara indeks S&P 500 ditutup sedikit lebih rendah dan dolar tetap lebih tinggi.
Dalam risalah hari Rabu, pejabat Fed menggarisbawahi penting "bahwa kondisi keuangan secara keseluruhan konsisten dengan tingkat pembatasan kebijakan yang dilakukan komite untuk mengembalikan inflasi ke sasaran 2%."
Presiden Fed wilayah Cleveland Loretta Mester mengatakan Kamis (16/02/2023) lalu bahwa dia telah melihat kasus ekonomi yang "menarik" untuk kenaikan setengah poin, pandangan yang sama dengan yang digaungkan hari itu oleh kepala Fed wilayah St. Louis James Bullard.
--Dengan asistensi Liz Capo McCormick dan Jordan Yadoo.
(bbn)