Sebelumnya, sejumlah perusahaan manajer aset skala besar seperti BlackRock, Fidelity dan WisdomTree, yang telah mengajukan permohonan lisensi untuk menawarkan produk investasi ETF Bitcoin spot, yang berpotensi meningkatkan optimisme pasar dan jadi penggerak utama investor aset kripto.
Seperti yang diwartakan Bloomberg News, kenaikan Bitcoin mencapai 28% bulan lalu merupakan yang terbaik sejak Januari dengan harapan bahwa dana investasi spot pertama yang menginvestasikan langsung akan segera mendapatkan persetujuan.
“Masih seputar ETF, Pengadilan Banding AS juga dikabarkan menerbitkan mandatnya yang menegaskan kembali keputusannya yang mendorong SEC untuk mempertimbangkan kembali pengajuan ETF Bitcoin Spot oleh Grayscale,” ujar Panji.
Selain optimisme terhadap ETF Bitcoin spot. Tren mengenai Halving Bitcoin pada 2024 juga menjadi sentimen positif, dengan Halving yang kurang dari 200 hari lagi telah menarik perhatian sejumlah komunitas aset kripto. Secara historis moment Halving memiliki pengaruh besar terhadap pasokan Bitcoin.
“Halving Bitcoin (BTC) adalah peristiwa yang terjadi setiap empat tahun di mana reward blok miner dibagi dua. Ini membatasi pasokan Bitcoin baru yang masuk ke sirkulasi. Pengaruhnya adalah mengurangi laju pertumbuhan pasokan BTC, potensial meningkatkan nilai karena permintaan tetap tinggi sementara persediaan baru terbatas,” jelas Panji.
Hal ini berarti bahwa jumlah koin baru yang dibuat sebagai hadiah bagi penambang (Miners) dikurangi separuhnya.
Sesuai dengan prinsip ekonomi, berkurangnya produksi Bitcoin dan terus meningkatnya permintaan Bitcoin akan meningkatkan harga Bitcoin secara langsung, membuat investor harus bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan Bitcoin.
Optimisme investor aset kripto juga tumbuh dari rilisnya data pertumbuhan jumlah pekerjaan di Amerika Serikat (AS) melambat lebih dari perkiraan sebelumnya, bersamaan dengan Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed) melakukan jeda kenaikan suku bunga acuan.
Hal ini juga terjadi di tengah pandangan bahwa The Fed sudah selesai dengan kenaikan suku bunga acuan, dan mungkin mulai terjadi pengguntingan pada tahun depan.
“Saat ini ekspektasi pasar bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga stabil pada pertemuan bulan Desember,” ujar Panji.
Hal senada juga dipaparkan oleh analis pasar mata uang kripto terkemuka, Dave the Wave, yang memproyeksikan Bitcoin akan ‘Meledak’ di masa yang akan datang.
Lewat analisa yang diterbitkan, pada Jumat kemarin, Bitcoin pada tahap awal lonjakannya bisa menuju US$50.000. Kenaikan berlanjut hingga momentum reli menjadi US$180.000 pada April 2025, atau mewakili peningkatan 424% yang mengejutkan dari harga saat ini, mengutip Benzinga.
Adapun posisi Bitcoin hari ini bertengger di kisaran US$35.000. Hingga Selasa (7/11/2023) pukul 15.50 waktu Indonesia, Bitcoin berada di level US$35.326.
Hal ini dapat mengisyaratkan potensi breakout ke atas pada awal tahun depan. Seiring dengan peristiwa Halving Bitcoin di tahun depan mendorong harga Bitcoin melampaui level tertingginya sepanjang masa.
(fad)