Lim mengatakan pasar belum melihat imbal hasil atau yield pada obligasi 10 tahun yang pembayarannya disesuaikan dengan tingkat inflasi (inflation protected securities/IPS) mencapai sekitar 2,5% dalam waktu yang lama.

"Itu sangat menarik menurut saya dan itu sebenarnya merupakan persaingan yang hebat untuk kelas aset lainnya."

Saat ini pasar bertaruh bahwa bunga acuan AS dapat selesai dari siklus kenaikan tahun depan. Di sisi lain, tantangan inflasi masih ada.

"Saya akan mengatakan bahwa inflasi masih bagi saya tantangan tunggal terbesar," kata Waldron. "Jadi saya pikir inflasi merupakan kekhawatiran terbesar dan saya pikir tantangan geopolitik juga kini membayangi."

Sementara itu, berbicara pada panel yang sama, CEO Franklin Templeton Jennifer Johnson mengatakan bahwa kondisi ini akan membuat bank sentral semakin sulit.

"Perjalanan menuju [penurunan inflasi ke] 2% akan jauh lebih menantang," katanya.

(bbn)