Logo Bloomberg Technoz

Pertama, mendorong penggunaan cabai yang lebih efisien, seperti pemotongan cabai yang lebih halus atau penggunaan variasi cabai yang lebih pedas. Dengan demikian, jumlah cabai yang digunakan bisa lebih sedikit untuk mencapai tingkat kepedasan yang sama.

Kedua, mencampur cabai dengan bahan lain yang dapat memperluas volume sambal tanpa harus menggunakan banyak cabai. Misalnya, menambahkan tomat, bawang, terasi, atau gula untuk menghasilkan sambal yang beraroma dengan lebih sedikit cabai.

Ketiga, membuat sambal khusus untuk pelanggan yang meminta sambal yang lebih pedas daripada yang disajikan secara umum. 

Pembeli memlih makanan di Pasar Benhil, Jakarta Pusat, Jumat (24/3/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

“Penjual warteg dapat mempertimbangkan untuk membuat sambal pedas tambahan sebagai opsi tambahan untuk pelanggan yang menginginkan kepedasan ekstra dengan biaya tambahan,” ujar Mukroni. 

Keempat, Mukroni juga mendorong penjual warteg untuk selalu memantau stok dan penggunaan serta berkoordinasi dengan para penyuplai.

Dalam hal ini, penjual warteg bisa mencari tahu tentang pilihan cabai yang lebih murah atau bisa memberikan harga yang lebih kompetitif bila membeli dalam jumlah yang besar.

Kelima, pedagang warteg juga diiimbau untuk menyediakan opsi alternatif selain cabai, seperti sambal tomat, sambal terasi atau sambal bawang.

“Ini dapat memberikan variasi bagi pelanggan dan mengurangi ketergantungan pada cabai. Dengan pendekatan yang cerdas dan kreatif, warteg dapat tetap menyajikan hidangan yang lezat tanpa harus terlalu membebani biaya produksi akibat kenaikan harga cabai,” pungkasnya. 

Pedagang mengambil cabai rawit hijau yang dijual di Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (18/4/2023). (Bloomberg Technoz/ Andrean Kristianto)

Berdasarkan pantauan terhadap Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIPHPS) Nasional pada Sabtu (11/11/2023) pagi, rerata harga cabai rawit merah di tingkat nasional menyentuh Rp78.100/kg, melonjak 2,56% secara harian. 

Cabai rawit hijau bertengger di Rp60.900/kg atau naik 6,47%; cabai merah keriting Rp65.750/kg atau melesat 12,3%; sedangkan cabai merah besar juga masih mahal di Rp58.550/kg atau melonjak 18,04%.

Menyikapi kenaikan harga akhir-akhir ini, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mendorong mobilisasi pasokan cabai rawit merah dari daerah surplus ke daerah defisit untuk membangun pemerataan distribusi.

Hal ini dilakukan untuk mengupayakan stabilisasi pasokan dan harga cabai rawit merah yang mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir.

“Kita mendorong pemerintah daerah untuk saling membangun kerja sama antardaerah [KAD] sehingga cabai di daerah yang masih produksi dan harganya stabil dapat mendistribusikan cabai ke daerah defisit atau daerah dengan harga cabai yang tinggi.” ujar Arief.

(dov/wdh)

No more pages