"Sudah ada pembicaraan mengenai merger. Mereka masing-masing sudah bicara dengan Menkominfo. Yang saya tahu, pihak Smartfren sudah ketemu dengan menkominfo, pihak satunya lagi juga sudah," kata Direktur Jenderal Informasi & Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Kominfo, Usman Kasong.
Menteri Kominfo (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengamini informasi tersebut. Menurutnya, rencana merger keduanya tetap berdasarkan bussiness to bussines (B2B), yang ditujukan untuk efisiensi persaingan pasar telekomunikasi di dalam negeri.
"Ini, kan, B2B, biar saja. Prinsipnya dukung efisiensi. Gini loh, kalo industri telekomunikasi, kan, masih sehat, ekosistem masih solid. Saya pikir merger Smartfren dan XL akan lebih positif buat industri," ujarnya ditemui di sela International Smart City Conference 2023 di Jakarta, Selasa (12/9/2023).
Secara terpisah, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, konsolidasi industri telekomunikasi memang dinilai positif untuk industri. Namun, terkait isu merger, itu menjadi ranah pemegang saham.
"Sampai saat ini, manajemen tidak banyak terlibat karena itu di antara pemegang saham (Axiata)," ujar Dian, dikutip Selasa (10/10/2023).
(mfd/dhf)