"Meski perbedaan angka itu tampaknya menipis di awal tahun ini, sekarang jumlahnya terlihat bertambah," kata Faria-e-Castro, penasehat kebijakan ekonomi the Fed St. Louis. "Pada September kami memperkirakan ada kelebihan jumlah pensiunan sebesar 1,98 juta orang."
Sebelum pandemi, tingkat pegawai berusia 65 tahun ke atas mencapai 20,8% sebelum turun 2,5 persen pada Juli 2021. Angka itu pun terus meningkat ke 19,3% tetapi masih di bawah tingkat tertinggi sebelum pandemi.
Kurangnya pekerja usia pensiun ini menyebabkan kekurangan tenaga kerja di AS. Negara bagian Michigan bahkan mengubah sedikit undang-undang negara bagian tersebut agar para guru dengan mudah untuk berhenti dari pensiun tanpa berdampak ke pensiun mereka.
Sebelum jumlah tenaga kerja pensiunan yang tidak bisa kembali bekerja ini meningkat, sempat ada spekulasi terjadinya gelombang berhenti pensiun. Namun, asumsi itu tampaknya tidak terjadi.
Bagi kebanyakan warga AS yang berusia tua, meninggalkan pasar tenaga kerja itu bersifat satu arah. Meski banyak dari mereka kehilangan rutinitas - dan ingin kembali bekerja karena alasan finansial - upaya mendapatkan pekerjaan lagi bukan hal mudah.
Kemampuan diri yang tidak bertambah, koneksi yang semakin berkurang, dan faktor usia mempersulit tenaga kerja usia tua ini untuk mendapatkan pekerjaan.
Pada 2022, rata-rata durasi warga di atas usia 65 tahun mendapatkan pekerjaan adalah 31,6 minggu, sembilan minggu lebih lama dari keseluruhan usia kerja produktif.
Sebelum pandemi, dari 2017 hingga 2019, sekitar 3% pensiunan secara rata-rata kembali mendapat pekerjaan setahun setelah pensiun.
(bbn)