1. Bir di kantor
Adam Neumann dan Miguel McKelvey memulai WeWork pada tahun 2010 dengan menjual meja, dan memberi gambaran ideal seperti apa seharusnya sebuah kantor. Salah satu fasilitas penting mereka adalah bir yang dituang langsung melalui keran atau beer tap.
WeWork mendapat dukungan dari beberapa perusahaan modal ventura yang kuat, termasuk Benchmark. Pada 2015, Bloomberg Businessweek menempatkan Neumann pada sampul majalah untuk pertama kalinya. Judul pada majalah menggambarkan kegembiraan awal dari getaran WeWork yang dipicu oleh perusahaan ventura, work-hard-play-hard: “Apakah Ini Kantor Masa Depan atau Pemborosan Ruang Senilai US$5 Miliar? Mari kita bahas sambil minum-minum.” Akan ada lebih banyak lagi sampul majalah di seluruh dunia.
2. Karyawan menangkap tikus dan membersihkan muntahan bilik telepon
Dalam sebuah episode dari podcast Bloomberg Technology Foundering, yang berfokus pada WeWork, para karyawan menggambarkan suasana kantor perusahaan; seru, kacau, dan penuh dengan pesta. Serta bagaimana hal tersebut berdampak pada orang-orang yang bekerja di sana.
3. Sinyal peringatan dini
Pada tahun 2016 WeWork melakukan PHK terhadap beberapa stafnya. Neumann memperingatkan para karyawan dalam sebuah rapat yang dihadiri oleh semua orang bahwa perusahaan telah terjerumus ke dalam “budaya belanja”. (Pada tahun-tahun setelahnya, perusahaan akan membelanjakan uangnya jauh lebih boros daripada sebelumnya). Pada saat yang sama, para karyawan mulai menggugat perusahaan atas dugaan pelanggaran ketenagakerjaan.
4. Kemping musim panas
Bagian terpenting dari budaya perusahaan WeWork adalah acara tahunan musim panas untuk karyawan dan konsumen, yang menampilkan kano penuh dengan bir, pidato serampangan dari para eksekutif, dan pertunjukan musik utama dari Lorde, The Weeknd, dan Florence + the Machine.
Dalam episode lain dari Foundering, mantan karyawan mengatakan bahwa pengalaman ini bisa jadi menakutkan — seperti pergi ke Coachella namun diatur oleh atasan Anda - namun energi perayaan dan rasa memiliki tujuan membuat mereka termotivasi.
5. Asrama dewasa
WeWork telah berjanji untuk mengaburkan batas-batas kehidupan kerja dan kehidupan sosial. Mengapa tidak di rumah juga? Perusahaan ini membuka dua gedung apartemen hunian yang disebut WeLive; dengan tagline-nya “Membangun dunia di mana tidak ada yang merasa sendirian.”
Tinggal di gedung ini merupakan sebuah penyesuaian bagi banyak orang. “Saya mendapatkan kualitas hidup yang luar biasa,” kata seorang penghuni pada tahun 2017. “Satu-satunya hal yang kurang dari saya adalah pintu dan dinding.”
6. WeGrow
Modal ventura berdatangan, dan SoftBank Group Corp meningkatkan banyak hal ketika perusahaan ini terlibat pada tahun 2017. WeWork menyuntikkan dana ke berbagai macam usaha. Salah satunya adalah sekolah dasar swasta di Manhattan, WeGrow, yang bertempat di kantor pusat WeWork dan memiliki desain interior dari Bjarke Ingels Group, firma arsitektur ternama.
Rebekah Neumann, istri Adam Neumann dan chief brand officer, mengatakan bahwa tujuan sekolah ini adalah “membesarkan warga dunia yang sadar” yang “memahami apa kekuatan super mereka,” ujarnya pada saat itu, “dan menggunakan bakat dan karunia ini untuk membantu satu sama lain dan membantu dunia.”
7. We
Di 2019, WeWork telah berganti nama menjadi We Co, dengan misi “meningkatkan kesadaran dunia,” dan bersiap-siap untuk melakukan penawaran saham perdana atau IPO. Sebagai bagian dari pergantian nama, perusahaan menyetujui kesepakatan ekuitas senilai US$5,9 juta dengan Neumann untuk merek dagang yang terkait dengan nama We yang ia miliki bersama, melalui perusahaan induk.
Neumann kembali tampil di sampul Businessweek, kali ini dengan mempresentasikan dana real estat bernama ARK. (Dia bercanda dan menyebutnya singkatan dari “Adam, Rebekah, dan Kids.”)
Kami tetap terpaku pada susunan keuangan perusahaan yang tidak biasa dan bertanya pada baris sampul: "Apakah ini akan menghasilkan uang?"
8. You’re a Creator
Menjelang upaya IPO tahun 2019, visi WeWork menjadi semakin muluk. Perusahaan ini telah menghabiskan puluhan juta dolar AS untuk Creator Awards, sebuah kompetisi presentasi langsung dengan juri selebriti seperti P. Diddy dan menampilkan band-band seperti Red Hot Chili Peppers.
WeWork bahkan melobi jaringan TV untuk menjadikannya sebuah acara. Saat itu WeWork telah membeli gedung Lord & Taylor yang ikonik di Manhattan seharga US$850 juta dan telah menghabiskan puluhan juta dolar AS untuk pembelian lain seperti jet pribadi, perusahaan SEO/pengoptimalan mesin pencari, serta saham pada sebuah startup superfood dan produsen kolam ombak.
9. IPO Gagal
Dalam kurun waktu beberapa minggu pada musim gugur 2019, rencana besar WeWork go public hancur berantakan. Neumann digulingkan, dan perusahaan mencari uang tunai untuk tetap bertahan. Apa yang terjadi? Inilah jawabannya dalam video berdurasi 13 menit. Singkatnya, pengeluaran WeWork yang berlebihan dan tata kelola perusahaan yang buruk menjadi penyebab kehancurannya.
10. Menuju kebangkrutan
Sejak tahun 2019, WeWork telah melewati pandemi, dengan aksi IPO melalui merger cek kosong, berganti-ganti CEO sementara dan CEO “permanen”, merampingkan portofolio real estatnya, dan berjalan amat berat— hingga Agustus ini, saat muncul keraguan tentang kemampuannya untuk tetap bertahan dalam bisnis.
(wep)